Berita Korporasi

Akuisisi Potensial Saham LINK: WIFI Terdepan dalam Perebutan Mayoritas Link Net

Pasar keuangan Indonesia tengah menyoroti perkembangan signifikan terkait potensi divestasi mayoritas saham PT Link Net Tbk (LINK) oleh Axiata Group Berhad. Transaksi bernilai fantastis ini diproyeksikan menjadi salah satu kesepakatan infrastruktur digital terbesar di Asia Tenggara tahun ini. Sorotan utama tertuju pada PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang disebut-sebut sebagai kandidat terkuat dalam perebutan kepemilikan.

Divestasi LINK: Peluang Investasi Infrastruktur Digital Jumbo

Menurut laporan eksklusif dari DealStreetAsia, Axiata Group tengah berada pada tahap finalisasi untuk menjual kepemilikan mayoritasnya di Link Net. Estimasi nilai transaksi ini diperkirakan melampaui 1 miliar dolar AS, sebuah angka yang menggarisbawahi skala dan dampak potensialnya terhadap lanskap digital regional. Penjualan ini merefleksikan tren konsolidasi di sektor telekomunikasi dan infrastruktur digital yang terus berkembang pesat.

Link Net, melalui layanan First Media-nya, merupakan pemain kunci di sektor internet pita lebar dan TV kabel di Indonesia, dengan basis pelanggan yang solid dan infrastruktur jaringan yang luas. Kepemilikan mayoritas Link Net saat ini dipegang oleh Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. sebesar 75,42%. Sementara itu, PT XL Axiata Tbk (EXCL), melalui anak perusahaannya PT XL Smart Telecom Sejahtera, juga memiliki porsi signifikan sebesar 19,22% per akhir Juli 2023.

WIFI dan I Squared Capital: Dua Kandidat Utama Perebutan Saham LINK

Berbagai sumber yang familiar dengan DealStreetAsia mengungkapkan bahwa dua entitas menjadi calon pembeli terdepan:

  • PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI): Dikenal sebagai perusahaan penyedia infrastruktur digital yang agresif, ketertarikan WIFI terhadap LINK menunjukkan ambisi besar untuk memperluas jejak bisnisnya di sektor telekomunikasi dan konektivitas.
  • I Squared Capital: Sebuah perusahaan ekuitas swasta global yang berfokus pada investasi infrastruktur, kehadiran mereka mengindikasikan minat kuat dari investor institusional terhadap aset digital di pasar berkembang seperti Indonesia.

Selain kedua nama tersebut, rumor pasar juga menyebutkan adanya minat dari Grup Salim dan Sinar Mas. Namun, DealStreetAsia belum dapat memverifikasi kebenaran informasi ini. Terkait hal tersebut, I Squared Capital telah menolak untuk memberikan komentar kepada DealStreetAsia, sementara Axiata, Sinar Mas, dan WIFI belum memberikan tanggapan resmi mengenai isu akuisisi ini.

Implikasi Potensial bagi Pasar dan Investor

Akuisisi Link Net oleh salah satu dari kandidat ini berpotensi mengubah peta persaingan di industri internet pita lebar Indonesia. Bagi WIFI, akuisisi ini akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi mereka di pasar. Sementara bagi investor, perkembangan ini menjadi sinyal penting untuk memantau pergerakan saham yang terlibat, yaitu LINK, WIFI, dan juga EXCL sebagai pemegang saham minoritas. Transaksi ini menegaskan daya tarik sektor infrastruktur digital Indonesia yang terus tumbuh, didorong oleh peningkatan kebutuhan konektivitas di seluruh lapisan masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *