VinFast Memulai Pembangunan Pabrik Mobil Listrik di Subang
Pada Senin (15/7), produsen mobil listrik asal Vietnam, VinFast, memulai groundbreaking pembangunan pabrik senilai 200 juta dolar AS di Subang. Pabrik yang diperkirakan akan beroperasi pada kuartal keempat tahun 2025 ini memiliki kapasitas produksi 50.000 unit mobil listrik per tahun dan akan menjadi pabrik terbesar VinFast di luar Vietnam.
Fokus Produksi Model Mobil Listrik
CEO VinFast Indonesia, Temmy Wiradjaja, mengungkapkan bahwa model mobil listrik yang akan diproduksi di pabrik Subang antara lain VF3, VF5, VF6, dan VF7. Keempatnya merupakan mobil listrik berbasis baterai (BEV) dengan konfigurasi 5-seater, yang didesain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia.
Investasi Jangka Panjang di Indonesia
Pembangunan pabrik di Subang merupakan bagian dari komitmen VinFast untuk berinvestasi hingga 1,2 miliar dolar AS di Indonesia dalam jangka panjang. VinFast juga sedang mencari pinjaman sekitar 250 juta dolar AS dari bank-bank di Indonesia untuk mendanai pembangunan pabrik di Subang.
Persaingan dengan BYD
Selain VinFast, produsen mobil listrik asal China, BYD, juga berencana untuk membangun pabrik di Subang dengan investasi 1,3 miliar dolar AS. Dengan kapasitas produksi 150.000 unit mobil listrik per tahun, BYD akan menjadi pesaing utama bagi VinFast di pasar mobil listrik Indonesia.
Potensi Pertumbuhan Pasar Mobilitas Listrik
Penjualan mobil listrik BEV di Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan, meningkat 130% YoY menjadi 11.940 unit selama paruh pertama tahun 2024. Hal ini membuat pangsa pasar mobil listrik BEV terhadap total penjualan wholesales mobil domestik naik ke level 2,93%, menunjukkan minat masyarakat Indonesia terhadap mobilitas berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Persaingan dan Dampak Industri Otomotif
Melihat perbandingan tipe, jarak tempuh, dan harga jual, model BEV milik VinFast memiliki keterjangkauan yang bersaing dengan model-model sejenis dari merek lain di Indonesia. Potensi ancaman bagi pangsa pasar merek-merek existing seperti ASII dan IMAS terbatas, namun emiten penunjang otomotif seperti DRMA dan AUTO berpotensi mendapatkan dampak positif dari kehadiran produsen mobil listrik baru.
Dengan investasi besar dari VinFast dan BYD di Indonesia, prospek industri otomotif listrik Tanah Air semakin menarik dan menjanjikan untuk masa depan. Kedua produsen ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam percepatan transisi menuju mobilitas berkelanjutan di Indonesia.