TOBA (TBS Energi Utama): Rencanakan Divestasi US145 Juta dan Buyback US31 Juta
Mengawali langkah strategis, TBS Energi Utama, yang terdaftar dengan kode saham TOBA, telah mengumumkan rencana ekspansi yang signifikan melalui divestasi dua unit pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Rencana tersebut tidak hanya akan meningkatkan efisiensi perusahaan, tetapi juga memberikan dampak positif terhadap posisi finansial mereka di pasar.
Detail Rencana Divestasi
Menurut pengumuman resmi yang diterbitkan, perusahaan berencana untuk menjual seluruh saham pada PT Gorontalo Listrik Perdana dan menjual saham anak usaha, PT Toba Bara Energi, kepada PT Minahasa Cahaya Lestari. Total nilai dari divestasi ini diperkirakan mencapai US144,8 juta, yang setara dengan sekitar 2,2 triliun rupiah.
Pembeli Strategis: PT Kalibiru Sulawesi Abadi
Adalah PT Kalibiru Sulawesi Abadi yang berperan sebagai pembeli dalam transaksi ini. Apa motivasi di balik langkah ini? Tentu saja, ini adalah kesempatan untuk memperkuat portofolio pembangkit listrik di Indonesia yang semakin dibutuhkan di tengah meningkatnya permintaan energi.
Rencana Buyback yang Ambisius
Tidak hanya berhenti di divestasi, TOBA juga mengumumkan rencana buyback sebanyak 816 juta lembar saham, yang merupakan sekitar 10% dari total modal yang ditempatkan dan disetor. Total alokasi dana untuk buyback ini mencapai US30,8 juta, atau sekitar 474,5 miliar rupiah.
Pentingnya RUPSLB
Kedua rencana ini akan dimintai persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 14 November 2024. Bagaimana keputusan ini akan mempengaruhi pergerakan saham TOBA di masa depan? Jelas, investor dan analis perlu mencermati langkah strategis ini sebagai indikator arah perusahaan selanjutnya.
Dengan strategi divestasi yang cerdas dan buyback saham yang berarti, TOBA menunjukkan komitmen tidak hanya untuk memperkuat posisi di industri energi, tetapi juga untuk meningkatkan nilai pemegang saham. Mari kita tunggu hasil dari RUPSLB mendatang!