Kabar Pasar

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024: Apa yang Perlu Anda Ketahui

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan angka +5,02% YoY pada kuartal IV 2024, sebuah pencapaian yang bahkan melampaui ekspektasi konsensus yang berkisar di level +4,98% YoY. Meskipun demikian, pertumbuhan ini menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan kuartal sebelumnya, di mana pertumbuhan mencapai +4,95% YoY.

Pertumbuhan Tahunan dan Kuartalan

Selama tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya sebesar +5,03% YoY, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pencapaian di tahun 2023 yang sebesar +5,05% YoY. Hal ini menandai tingkat pertumbuhan terendah dalam tiga tahun terakhir, meski masih berada dalam rentang target yang ditetapkan oleh Bank Indonesia antara +4,7% hingga +5,5% YoY.

Porsi Pengeluaran: Apa yang Mendorong Pertumbuhan?

Dari segi pengeluaran, konsumsi domestik tumbuh sebesar +4,94% YoY dan pembentukan modal tetap bruto mencapai +4,61% YoY. Keduanya menjadi kontributor utama pertumbuhan ekonomi dengan andil masing-masing sebesar +2,6 percentage point dan +1,43 percentage point.

Di sisi lain, net ekspor mengalami kontribusi negatif sebesar -0,01 percentage point, akibat kenaikan impor yang lebih tinggi (+7,95% YoY) dibandingkan pertumbuhan ekspor (+6,51% YoY). Sementara itu, konsumsi pemerintah juga berperan dalam memberikan kontribusi positif dengan angka +6,61% YoY.

Perbandingan Pertumbuhan Antar Wilayah

Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak merata di seluruh wilayah. Wilayah Jawa dan Sumatra mencatatkan pertumbuhan yang lebih lambat, masing-masing sebesar +4,92% YoY dan +4,45% YoY. Sementara itu, Maluku dan Papua mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi di angka +7,81% YoY, diikuti oleh Sulawesi (+6,18% YoY), Bali dan Nusa Tenggara (+5,04% YoY), serta Kalimantan (+5,52% YoY).

Outlook Ekonomi 2025

Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2025 sebesar +5,2%. Namun, Bank Indonesia mengurangi proyeksi pertumbuhan menjadi antara +4,7% hingga +5,5%. Ketidakpastian di pasar global, terutama terkait dengan perang dagang dan kebijakan suku bunga The Fed, akan menjadi faktor penentu dalam mencapai target tersebut.

Dalam situasi ini, keberhasilan pemerintah dalam mendongkrak konsumsi domestik diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi. Fokus pada sektor konsumsi ini bisa menjadi peluang bagi emiten-emiten konsumer, seperti ICBP, MYOR, AMRT, dan TSPC.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2024 menunjukkan penurunan yang signifikan, namun ada harapan untuk perbaikan di tahun 2025. Kunci untuk meraih target pertumbuhan yang lebih tinggi terletak pada kemampuan pemerintah dalam mendorong konsumsi domestik dan memperbaiki kondisi ekonomi secara keseluruhan. Jika fokus tersebut dapat dicapai, kita mungkin akan melihat kembali pertumbuhan yang lebih menggembirakan di tahun mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *