Panduan Step by Step Memilih Saham Untuk Pemula
Di artikel ini, kita akan membahas cara memilih saham yang benar. Apakah kamu harus mengikuti kata teman, membeli saham yang sedang naik daun, atau tergantung ilham? Semuanya akan kita bahas di sini.
Kenapa Harus Bikin Plan Saham
Sebagian besar orang yang mulai berinvestasi saham pertama kali membeli saham berdasarkan rekomendasi teman atau marketing sekuritas. Hasilnya? Mereka mengalami floating loss. Kenapa? Karena mereka belum punya plan!
Apakah kamu juga mengalami hal yang sama? Yuk, kita bahas lebih lanjut bagaimana membuat rencana yang baik dalam berinvestasi saham.
Langkah-Langkah Memilih Saham untuk Pemula
Langkah Pertama: Tentukan Tipe Investasi
Pertama, kamu harus tentukan apakah kamu ingin melakukan scalping, swing trading, trading midterm, atau investasi jangka panjang. Ini sangat penting karena akan menentukan saham apa yang akan kamu beli. Misalnya:
- Scalping: Cari saham dengan fluktuasi harian yang tinggi.
- Swing Trading: Pantau teknikal dengan pola tertentu, seperti reversal atau bullish continuation.
- Trading Midterm: Fokus pada fundamental karena jangka menengah hingga 1 tahun.
- Long-term Investment: Fokus pada fundamental tanpa risiko utang dan bisnis yang stabil.
Langkah Kedua: Pilih Saham Berdasarkan Plan
Setelah menentukan tipe investasi, kamu bisa memilih saham berdasarkan plan yang telah ditentukan. Misalnya, untuk long-term investment, kita bisa menggunakan enam indikator berikut:
- Margin Keuntungan: Gross profit margin dan net profit margin minimal masing-masing 20% dan 10%.
- Tingkat Utang: Debt to equity ratio (DER) maksimal 0.5 kali.
- Arus Kas: Arus kas operasional dan free cash flow harus positif.
- Dividen: Saham harus rutin bagi dividen dengan yield di atas bunga deposito.
- Market Cap: Minimal 1 triliun.
- Harga Saham: Beli bertahap jika harga sedang mahal, atau all-in jika harga murah.
Langkah Ketiga: Screening Saham
Untuk screening saham, kita bisa menggunakan app saham yang banyak beredar di pasaran, salah satunya Stockbit. Caranya cukup mudah:
- Buka Stockbit dan pilih menu screener.
- Tentukan market cap di atas 1 triliun, dividen yield di atas 4%, dan indikator lainnya seperti yang telah dijelaskan.
- Setelah itu, tinggal tekan screen dan lihat hasilnya.
Dengan kriteria tersebut, saham yang sering muncul dalam screener kemungkinan adalah bank dan saham sektor tertentu yang sedang undervalued. Tapi, ingat, setelah screening, kamu harus cek laporan keuangan lebih detail untuk memastikan kualitas saham tersebut.
Penutup
Siap untuk memilih saham terbaikmu dengan langkah-langkah diatas? Jangan ragu berbagi di kolom komentar. Jika ada ide yang lebih menarik untuk mencari saham yang lebih bagus, juga bisa tulis di kolom komentar.
Selamat berinvestasi dan semoga sukses!