OPEC+ Melanjutkan Rencana Peningkatan Produksi Minyak Hingga Desember 2024
Baru-baru ini, Reuters melaporkan bahwa organisasi negara-negara pengeskpor minyak, OPEC+, akan melanjutkan rencana mereka untuk meningkatkan produksi minyak sebanyak 180.000 barel per hari pada Desember 2024. Namun, sebelum melaksanakan langkah ini, anggota OPEC+ seperti Irak dan Kazakhstan akan terlebih dahulu mengurangi produksinya sebesar 123.000 barel per hari pada September 2024, untuk mengimbangi kelebihan pasokan yang muncul di awal tahun ini.
Menanggapi berita ini, harga minyak mentah Brent di pasar spot mengalami penurunan sekitar -2,53% menjadi 71,6 per barel pada hari Jumat, 27 September 2024. Penurunan ini menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap kebijakan produksi OPEC.
Sebelumnya, OPEC+ <>
berencana untuk secara bertahap menghentikan pemotongan produksi sukarela sebanyak 2,2 juta barel per hari mulai Oktober 2024 hingga September 2025. Namun, kabar terbaru menunjukkan bahwa rencana ini mungkin akan ditunda selama dua bulan, akibat melemahnya harga minyak ke level terendah sejak akhir 2023 karena ketidakpastian ekonomi global.
Peningkatan produksi minyak OPEC+ pada Desember 2024 datang setelah bank sentral China mengumumkan paket stimulus moneter untuk menjaga pertumbuhan ekonomi China agar tetap mencapai target >5% YoY pada tahun 2024. Perlu diingat, China adalah importir minyak terbesar di dunia, sehingga keputusan ini berdampak besar di pasar global.
Dalam jangka menengah hingga panjang, proyeksi terbaru dari OPEC memperkirakan bahwa permintaan minyak global akan mencapai 111 juta barel per hari pada tahun 2028, lebih tinggi 800.000 barel per hari dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya yang dirilis pada tahun 2023.
Kami percaya keputusan OPEC+ untuk tetap meningkatkan produksi didasari oleh ekspektasi peningkatan permintaan dalam jangka menengah hingga panjang. Meskipun begitu, ini mungkin memberikan sentimen negatif terhadap harga minyak dalam jangka pendek. Dengan demikian, kami berpendapat bahwa pelemahan harga minyak kemungkinan hanya bersifat sementara dan harga minyak mentah Brent dapat kembali menguat di atas 75 per barel.
Dinamika harga minyak ini akan berpengaruh pada emiten-produsen migas, seperti MEDC dan ENRG, serta perusahaan pendukung hulu migas, seperti WINS, LEAD, dan ELSA.
Jadi, tetaplah mengikuti perkembangan berita ini, karena perubahan pada produksi minyak OPEC+ tak hanya mempengaruhi industri energi tetapi juga ekonomi global secara keseluruhan.