Analisis Saham

Nippon Indosari Corpindo: Posisi Kuat Sari Roti di Pasar Roti Indonesia

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, atau yang lebih dikenal dengan Sari Roti, merupakan salah satu perusahaan produsen roti terbesar di Indonesia. Didirikan pada 8 Maret 1995, perusahaan ini awalnya adalah perusahaan penanaman modal asing dan mulai berproduksi secara komersial di pabrik pertama mereka di Cikarang. Seiring berjalannya waktu, ROTI telah membuka 14 pabrik di seluruh Indonesia dan terus memperluas kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.

Struktur Kepemilikan Saham

Sejak tahun 2020, ROTI menjual 55% sahamnya kepada Sarimonde Foods Corporation. Ini menunjukkan bahwa ROTI terus memperkuat posisinya di pasar dengan kemitraan strategis. Berikut adalah struktur pemegang saham perusahaan saat ini:

  • PT Indoritel Makmur International Tbk: 25.77%
  • Demeter Indo Investment Pte. Ltd. (KKR & Co.L.P.): 22.16%
  • Bonlight Investments Ltd.: 20.79%
  • Pasco Shikishima Corporation: 8.50%
  • Lief Holdings Pte. Ltd.: 6.06%
  • Publik: 8.91%
  • Saham Treasury: 7.81%

Fasilitas Produksi ROTI

ROTI memiliki 14 fasilitas produksi yang tersebar di seluruh Indonesia untuk memenuhi permintaan pasar yang terus berkembang, terutama di luar Jawa. Pabrik terbaru yang sedang dibangun di Pekanbaru diproyeksikan mulai beroperasi pada akhir tahun 2024, dengan kapasitas produksi mencapai 5,7 juta potong roti per hari. Kapasitas ini diharapkan cukup untuk mendukung pertumbuhan penjualan hingga tahun 2026.

Jaringan Distribusi ROTI

Sumber pendapatan utama perusahaan berasal dari saluran distribusi modern trade (MT channel), seperti minimarket dan hipermarket, yang berkontribusi sebesar 80% dari total penjualan. Jaringan distribusi ROTI mencakup lebih dari 93.000 titik penjualan di seluruh Indonesia. Dengan pertumbuhan pesat jaringan minimarket seperti Indomaret dan Alfamart, ROTI diprediksi terus menikmati kenaikan penjualan yang signifikan. Selain itu, di saluran distribusi tradisional (GT channel), ROTI bekerja sama dengan lebih dari 1.000 distributor melalui penjual keliling (hawkers), yang berkontribusi pada persentase pendapatan tingkat menengah.

Strategi Produk ROTI: Melayani Semua Segmen Pasar

Dengan lebih dari 150 SKU (Stock Keeping Unit) yang tersedia, ROTI menargetkan berbagai segmen pendapatan, mulai dari segmen A hingga C. Dalam beberapa waktu terakhir, ROTI terus memperluas portofolio produknya untuk melayani segmen pendapatan menengah ke bawah, yang dipengaruhi oleh perubahan preferensi konsumen terhadap roti. Hal ini tidak lepas dari inovasi yang dilakukan oleh toko roti butik dan UMKM dalam menawarkan berbagai varian roti yang lebih beragam.

Dividen yang Menarik

ROTI secara konsisten mempertahankan pertumbuhan dividen per saham (Dividend per Share / DPS) setiap tahun, didukung oleh cadangan kas yang cukup besar. Tren ini diharapkan berlanjut hingga 2025, dengan belanja modal yang lebih stabil, memungkinkan perusahaan untuk terus memberikan keuntungan kepada para pemegang saham melalui dividen.

Proyeksi dan Rekomendasi 2H24: Peluang di Pasar Roti

Pada semester pertama 2024, ROTI mencatat laba bersih sebesar IDR71 miliar, naik 1,8% secara tahunan, dengan kontribusi terbesar masih berasal dari penjualan roti tawar dan roti manis, mencapai lebih dari 90% dari total penjualan. Kami memperkirakan pertumbuhan yang lebih kuat pada semester kedua, terutama didukung oleh pabrik baru di Pekanbaru yang siap beroperasi. Fasilitas ini akan membantu menurunkan biaya logistik dan meningkatkan margin keuntungan perusahaan.

Kesimpulan: ROTI, Pemain Kuat di Pasar yang Terfragmentasi

Pasar roti di Indonesia sangat terfragmentasi dengan banyaknya pemain kecil dan UMKM yang berkontribusi pada pangsa pasar yang signifikan. Namun, ROTI tetap menjadi salah satu pemain besar dengan strategi distribusi yang luas dan produk yang sesuai dengan preferensi konsumen di berbagai wilayah. Meskipun menghadapi persaingan ketat dari toko roti butik dan UMKM, ROTI memiliki keunggulan dalam hal standar kesehatan dan skala produksi yang lebih besar. Dengan valuasi yang relatif rendah saat ini, kami melihat ROTI sebagai peluang investasi yang menarik di pasar roti Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *