Kabar Pasar

Metro Pacific Tollways Corp dan GIC Pte. Ltd Akuisisi 35% Saham JTT dari JSMR senilai Rp15,8 T

Transaksi Besar: MPTC dan GIC Akuisisi 35% Saham PT Jasamarga Transjawa Tol

Kabar terbaru datang dari Metro Pacific Tollways Corp (MPTC) dan GIC Pte. Ltd. yang baru saja mengakuisisi 35% saham PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) dari Jasa Marga. Akuisisi ini bernilai sekitar 15,8 triliun rupiah atau setara dengan 960,3 juta dolar AS. Informasi ini diumumkan melalui keterbukaan informasi dari First Pacific Company Limited.

Detail Transaksi Akuisisi

Angka tersebut cukup mengejutkan, mengingat nilai transaksi ini setara dengan 42,2% dari market cap Jasa Marga pada Selasa (2/7). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan laporan awal dari Bloomberg dan BusinessWorld yang memprediksi nilai transaksi berkisar antara 600 hingga 750 juta dolar AS.

Rincian Akuisisi

Sebagai induk dari MPTC, First Pacific merinci bahwa akuisisi saham JTT oleh konsorsium MPTC dan GIC terdiri dari beberapa bagian:

  • Akuisisi 28,5% saham JTT dari JSMR senilai ~12,83 triliun rupiah.
  • Akuisisi 0,9% saham JTT dari Koperasi Konsumen Karyawan Jalin Margasejahtera senilai 425 miliar rupiah.
  • Penyertaan modal senilai 2,5 triliun rupiah atas saham baru JTT, dengan porsi kepemilikan setara 5,6% saham.

Performa JTT

Sebagai anak usaha Jasa Marga dan operator dari 13 ruas jalan tol Transjawa, JTT memiliki kinerja yang cukup mengesankan. Pada tahun 2023, JTT mencatat laba bersih sebesar 5,61 triliun rupiah, yang setara dengan 82,6% dari laba bersih JSMR. JTT juga memiliki net asset (book value) sebesar 22,2 triliun rupiah pada 2023. Dengan demikian, transaksi ini mengimplikasikan valuasi JTT sekitar 1,8x P/BV dan 8x P/E (FY23).

Posisi JSMR Pasca Transaksi

Meskipun adanya transaksi ini, JSMR masih tetap menjadi pengendali utama JTT dengan kepemilikan 65%. Jadi, bagaimana pengaruhnya terhadap JSMR? Yuk, kita dalami lebih lanjut.

Manfaat bagi JSMR

Transaksi ini jelas memiliki banyak keuntungan bagi JSMR. Pertama, valuasi transaksi yang cukup tinggi – dengan P/BV transaksi yang lebih besar dibandingkan P/BV JSMR – menunjukkan bahwa JTT memiliki potensi besar untuk pertumbuhan di masa depan.

Kedua, dana segar yang diraih dari transaksi ini dapat digunakan JSMR untuk berbagai strategi asset recycling dan deleveraging. Singkatnya, ini berarti mereka bisa mengurangi beban bunga perseroan dan meningkatkan efisiensi finansial.

Reaksi Pasar

Menariknya, pada hari perdagangan yang sama, harga saham JSMR naik sebesar 4,04%. Apakah ini kebetulan? Tentu saja tidak. Ini menunjukkan bahwa pasar menyambut baik langkah strategis ini, mengakui potensi peningkatan kinerja keuangan JSMR di masa depan.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, akuisisi saham JTT oleh MPTC dan GIC tampaknya menjadi langkah strategis yang cerdas bagi semua pihak yang terlibat. Jasa Marga mendapatkan dana segar untuk memperkuat posisi finansialnya, sementara MPTC dan GIC mendapatkan akses ke salah satu aset tol paling bernilai di Indonesia. Pada akhirnya, semua ini bisa berarti perkembangan yang lebih baik untuk infrastruktur tol kita. Siap mengikuti perkembangan berikutnya? Jangan lupa tetap update dan dengarkan analisa terbaru seputar dunia finansial!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *