Kabar Pasar

Market Update Hari Ini: Kabar Terbaru dari Pangan hingga Energi! šŸš€

Photo by: Stockbit Snips

Performansi Pasar Sehari-hari šŸš€

šŸ‘‹ Hey, Stockbitor!

Perusahaan Gas Negara (PGAS) telah mengumumkan tambahan pasokan gas baru sebesar lebih dari 71,83 BBtud pada acara IPA Convention & Exhibition yang berlangsung pada Rabu (21/5). Pasokan gas ini dihasilkan dari beberapa blok. Berikut rinciannya:

Khusus untuk perjanjian pertukaran gas (gas swap) domestik, perjanjian tersebut mengatur agar sejumlah volume gas pipa dari Blok Corridor dan Jabung yang dijual ke Singapura akan digantikan oleh Blok Natuna (South Natuna Sea Block B, Natuna Sea Block A, dan PSC Kakap). Volume dari Blok Corridor dan Jabung yang sebelumnya dijual ke Singapura akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gas domestik, dengan PGAS sebagai pembeli domestik.

Tambahan pasokan gas yang berasal dari berbagai blok migas – baik dalam bentuk gas pipa maupun LNG – memberikan kepastian pasokan gas untuk daerah Sumatera dan Jawa bagian barat. Sebelumnya, Direktur Utama PGAS, Arief S. Handoko, memperingatkan bahwa kekurangan gas untuk wilayah Jawa bagian barat hingga Sumatera bagian utara akan terjadi pada 2025–2035. Penurunan ini disebabkan oleh natural declining dari pemasok, yang belum dapat diimbangi dengan temuan cadangan dan produksi dari lapangan gas bumi baru.

Hingga saat ini, masih belum jelas apakah tambahan pasokan gas ini akan dialokasikan untuk insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) atau non-HGBT. Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan harga gas dalam insentif HGBT sebesar 6,5–7 dolar AS per MMBtu selama lima tahun ke depan. Sementara pembelian yang melebihi kuota volume akan dikenakan tarif regasifikasi senilai 16,77 dolar AS per MMBtu.

Ketua Umum Asosiasi Aneka Keramik Indonesia, Edy Suyanto, mengatakan bahwa pemenuhan kuota volume HGBT semakin menurun akibat gangguan suplai gas. Pada April 2025, pemenuhan kuota volume HGBT di Jawa bagian barat turun ke level 65,3% (vs. Maret 2025: 77%) dan Jawa bagian timur anjlok ke level 48,8% (vs. Maret 2025: 61%).

Key Takeaway

Peningkatan suplai gas dari berbagai blok memberikan sentimen positif bagi PGAS di tengah penurunan suplai akibat natural declining dari pemasok. Selain itu, peningkatan suplai gas dari Blok Corridor dan Jabung berpotensi meningkatkan volume penjualan gas PGAS karena harga jual gas pipa yang lebih murah dibandingkan harga gas regasifikasi.

Meskipun masih belum diketahui apakah tambahan pasokan ini akan meningkatkan volume gas untuk HGBT, tambahan pasokan ini diharapkan dapat menekan rata-rata biaya energi gas (blended cost) yang digunakan oleh sektor industri terkait. Hal ini dapat memberikan manfaat bagi perusahaan yang bergantung pada gas sebagai sumber energi utama, seperti Arwana Citramulia (ARNA).

šŸ” ANTM Dilaporkan Cari Pinjaman Sindikasi US500 Juta

  1. ANTM: Bloomberg melaporkan bahwa Aneka Tambang sedang mencari pinjaman senilai 500 juta dolar AS atau 8,2 triliun rupiah, yang berpotensi menjadi kredit sindikasi berdenominasi dolar AS yang pertama dari BUMN pada 2025. Pinjaman tersebut memiliki tenor 5 tahun serta ditujukan untuk keperluan umum perseroan seperti belanja modal dan modal kerja. Fasilitas kredit tersebut akan dikoordinasikan oleh United Overseas Bank, dan terdiri atas fasilitas term loan dan revolving credit.
  2. AADI: Pemegang saham Adaro Andalan Indonesia menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2024 sebesar ~2,2 miliar dolar AS, setara 183% dividend payout ratio. Jumlah tersebut seluruhnya telah dibagikan pada Juni 2024, sebelum perseroan IPO. Dengan demikian, AADI tidak membagikan dividen tambahan. Keputusan ini sejalan dengan yang kami tuliskan dalam Stockbit pada Maret 2025.
  3. ELSA: Pemegang saham Elnusa menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2024 senilai ~285,5 miliar rupiah atau 39,11 rupiah per saham. Jumlah tersebut setara 40% dividend payout ratio dan mengindikasikan dividend yield 8,2% per Kamis (22/5). Cum date dan tanggal pembayaran belum diketahui.
  4. ENRG: Energi Mega Persada menandatangani perjanjian pembelian 25% hak partisipasi di Blok Kangean dari Japan Petroleum Exploration Co., Ltd. (Japex) dengan nilai transaksi yang tidak disebutkan. Setelah transaksi ini rampung, ENRG akan menjadi pengendali tunggal di Blok Kangean melalui anak-anak usahanya. Dalam transaksi terpisah, ENRG menandatangani perjanjian penjualan 50% hak partisipasi di Blok Gebang kepada Japex dengan nilai transaksi yang juga tidak disebutkan. Setelah transaksi ini rampung, kepemilikan hak partisipasi ENRG di Blok Gebang akan turun menjadi 50%. ENRG menjelaskan bahwa kemitraan dengan Japex di blok tersebut akan mempercepat pengembangan lapangan gas melalui akses pendanaan yang lebih baik, pemodelan bawah permukaan yang canggih, dan eksekusi proyek yang lebih efisien.
  5. MAIN: Pemegang saham Malindo Feedmill pada Kamis (22/5) menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2024 senilai ~145,5 miliar rupiah atau 65 rupiah per saham. Jumlah tersebut setara ~30% dividend payout ratio dan mengindikasikan dividend yield 8,5% per Kamis (22/5). Cum date dan tanggal pembayaran belum diumumkan.
  6. INTP: Pemegang saham Indocement Tunggal Prakarsa pada Rabu (21/5) menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2024 senilai ~867,6 miliar rupiah atau 259 rupiah per saham. Jumlah tersebut setara ~43% dividend payout ratio (vs. 2023: ~16%) dan mengindikasikan dividend yield 4,6% per Kamis (22/5). Cum date di pasar reguler dan negosiasi pada 2 Juni 2025, sementara pembayaran pada 20 Juni 2025.
  7. KLBF: Pemegang saham Kalbe Farma menyetujui rencana pembagian dividen tahun buku 2024 senilai 1,7 triliun rupiah atau 36 rupiah per saham. Jumlah tersebut setara 52% dividend payout ratio dan mengindikasikan dividend yield 2,5% per Kamis (22/5). Cum date dan tanggal pembayaran belum diketahui. Pemegang saham KLBF juga menyetujui pengangkatan Ronny Hadiana sebagai komisaris utama dan Herijanto Irawan sebagai komisaris independen perseroan.
  8. KIJA: Sekretaris Perusahaan Kawasan Industri Jababeka, Muljadi Suganda, mengungkapkan kepada Kontan bahwa pihaknya mencatatkan penjualan lahan industri sekitar ~1,1 triliun rupiah pada 1Q25, melonjak +117% YoY dari realisasi pada 1Q24 di level ~504,5 miliar rupiah. Selama 1Q25 sendiri, KIJA mencatatkan marketing sales senilai ~1,2 triliun rupiah (+88% YoY), setara ~34% dari target 2025 di level 3,5 triliun rupiah.
  9. PACK: Abadi Nusantara Hijau Investama mengumumkan rencana untuk mendivestasikan bisnis kemasan plastik perseroan – yang terdiri dari seluruh aset dan liabilitas yang berkaitan dengan bisnis tersebut – senilai 70 miliar rupiah kepada pihak non-afiliatif. Nilai tersebut setara 121% dari total ekuitas perseroan per akhir 2024. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 30 Juni 2025.

Top Gainer šŸ”„

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *