Analisis Saham

Kinerja XL Axiata 1H24: Pertumbuhan Pendapatan dan Efisiensi Biaya yang Meningkat

XL Axiata, sebagai salah satu pemain utama di industri telekomunikasi Indonesia, berhasil mencatatkan kinerja yang kuat selama paruh pertama tahun 2024 (1H24). Perusahaan ini mencatatkan revenue sebesar IDR17,1 triliun, meningkat sebesar 8,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Apakah ini menjadi indikasi positif bagi masa depan perusahaan? Mari kita bahas lebih lanjut.

Penutupan 1H24 dengan Kinerja yang Kuat

EXCL berhasil mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam 1H24, dengan peningkatan lalu lintas data sebesar 13,2% menjadi 5.269Pb. Peningkatan ini didorong oleh upaya monetisasi strategis yang terus dilakukan oleh manajemen. Misalnya, Average Revenue Per User (ARPU) meningkat dari IDR41,6 ribu pada 2Q23 menjadi IDR44,3 ribu di 2Q24, meningkat sebesar 6,5% secara tahunan (YoY).

Pertumbuhan ARPU ini juga sejalan dengan peningkatan jumlah pelanggan EXCL yang mencapai 58,5 juta pada 2Q24, bertambah 0,9 juta pelanggan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa strategi penetapan harga yang agresif berhasil menarik lebih banyak pelanggan tanpa mengorbankan margin keuntungan.

Analisis Biaya: Efisiensi yang Menonjol

Salah satu aspek yang paling menonjol dari kinerja EXCL pada 1H24 adalah penurunan biaya operasional. Meskipun pendapatan tumbuh sebesar 8,2%, EXCL berhasil menekan biaya operasional hingga IDR8,1 triliun, sedikit turun sebesar 0,2% dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini terutama didorong oleh pengurangan biaya penjualan dan pemasaran yang berkurang sebesar 8,4% YoY, berkat perbaikan biaya saluran dan optimalisasi saluran distribusi.

Namun, biaya depresiasi dan amortisasi (D&A) meningkat menjadi IDR6,17 triliun, naik 10,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Meski begitu, peningkatan ini tidak menghalangi perbaikan margin operasional yang mencapai 17,3% pada 1H24, naik 3,1 poin dari 14,2% di 1H23.

Efisiensi Biaya Mendorong Peningkatan Margin

Peningkatan efisiensi biaya tidak hanya berdampak pada margin operasional tetapi juga tercermin pada peningkatan EBITDA EXCL yang mencapai IDR9,12 triliun, naik 16,8% YoY. Margin EBITDA meningkat dari 49,6% pada 1H23 menjadi 53,5% pada 1H24, menunjukkan bahwa EXCL mampu meningkatkan profitabilitasnya secara signifikan.

Yang lebih mengesankan lagi adalah peningkatan laba bersih yang mencapai IDR1,04 triliun, melonjak 57,7% YoY. Hal ini menandakan bahwa inisiatif penghematan biaya dan optimalisasi operasional yang dilakukan oleh manajemen berhasil meningkatkan margin laba bersih dari 4,2% di 1H23 menjadi 6,1% di 1H24.

Momentum Pertumbuhan yang Kuat dan Peningkatan Margin

EXCL, meski menjadi pemain ketiga terbesar di industri telekomunikasi Indonesia, telah mencatatkan pertumbuhan yang solid. Usaha berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas jaringan telekomunikasi dan layanannya tercermin dalam kinerjanya, dengan tren ARPU yang terus meningkat bersamaan dengan ekspansi basis pengguna. Pertumbuhan pendapatan sebesar 8,2% pada 1H24 mungkin tertinggal sedikit di belakang ISAT, tetapi masih melampaui TLKM dengan margin yang signifikan.

Permintaan data di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia, terus berkembang pesat, dan bisnis fixed broadband yang sedang berkembang diperkirakan akan menjadi pendorong pertumbuhan di masa depan. Selain itu, kesepakatan dengan Link Net yang sedang berjalan diharapkan akan semakin mempercepat pertumbuhan ini.

Outlook dan Rekomendasi: Tetap “Beli” dengan Target Harga IDR3,100

Kami tetap optimis terhadap kinerja EXCL di tahun 2024 serta prospek jangka panjangnya. Strategi monetisasi yang diterapkan oleh EXCL menunjukkan hasil yang nyata, dengan perusahaan ini mampu bersaing dan meningkatkan profitabilitas melalui efisiensi manajemen yang efektif. Terlebih lagi, fakta bahwa ARPU telah mencapai level Telkomsel, meskipun EXCL adalah pemain ketiga terbesar, menunjukkan bahwa EXCL tetap kompetitif dan terus bertumbuh.

Oleh karena itu, kami mempertahankan rekomendasi Buy untuk EXCL, dengan target harga IDR3,100 per saham. Target harga ini didasarkan pada penerapan EV/EBITDA FY24F dengan kelipatan target 4,6x. Target harga kami mengimplikasikan P/E ratio FY24/FY25 sebesar 19,6/14,4 kali dan juga mengimplikasikan P/B ratio FY24/FY25 sebesar 1,4 kali.

Kesimpulannya, EXCL terus membuat kemajuan signifikan dengan mencapai pertumbuhan pendapatan satu digit tinggi yang diproyeksikan sambil meningkatkan margin melalui langkah-langkah penghematan biaya yang efektif. Dengan pertumbuhan jumlah pengguna yang kuat dan peningkatan ARPU, kami tetap positif terhadap prospek EXCL di masa mendatang.

Sumber analisis 1

  1. XL Axiata (miraeasset.co.id)[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *