Investor Asing Dubai Berpotensi Menjadi Investor Pertama di IKN
Rencana Investasi Pusat Finansial di IKN
Menteri PUPR sekaligus Plt Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan bahwa pemerintah telah mengajak investor asal Dubai, Uni Emirat Arab untuk menjadi investor asing pertama di IKN. Meskipun belum ada kesepakatan secara resmi, investor asal Dubai tersebut diperkirakan akan berinvestasi membangun pusat finansial di ibu kota baru tersebut. Rencana investasi ini akan dibahas lebih lanjut saat Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Abu Dhabi pada 15–16 Juli 2024.
Komitmen Emaar Properties untuk Berinvestasi di IKN
Pada awal Juni 2024, Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa pendiri Emaar Properties, Mohamed Alabbar dari Dubai, berkomitmen untuk berinvestasi di IKN. Penandatanganan kerja sama dengan Mohamed Alabbar direncanakan akan dilakukan pada Juli 2024, meskipun masih belum ada informasi lebih lanjut terkait hal ini. Emaar Properties sendiri dikenal sebagai pemilik Burj Khalifa.
Estimasi Biaya dan Anggaran Pembangunan IKN
Biaya total pembangunan IKN diperkirakan mencapai 466 triliun rupiah, dengan 80% akan didanai oleh investasi swasta dan sisanya oleh APBN. Selama 2022–2024, pemerintah telah menganggarkan 72,3 triliun rupiah untuk pembangunan IKN. Pagu anggaran untuk IKN pada tahun 2024 mencapai 39,8 triliun rupiah, namun pagu anggaran untuk RAPBN 2025 masih belum diumumkan.
Realisasi Investasi di IKN
Hingga saat ini, belum ada investor asing yang merealisasikan investasi di IKN. Pada Juni 2024, total realisasi investasi di IKN telah mencapai 51,35 triliun rupiah, dengan target realisasi investasi sebesar 100 triliun rupiah hingga akhir 2024.
Insentif Investor dan Tantangan Pengusaha
Pemerintah telah memberikan sejumlah insentif bagi investor di IKN, termasuk pemberian hak guna usaha (HGU) hingga 190 tahun dan hak guna bangunan (HGB) hingga 160 tahun. Namun, kalangan pengusaha masih cenderung menunggu dan melihat untuk berinvestasi di IKN karena kesiapan pasar, menurut Shinta W. Kamdani sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia. Diperlukan kepastian terkait permintaan dan pasar di IKN untuk menarik lebih banyak investasi.
Kesimpulan
Progres pembangunan IKN diharapkan semakin bergantung pada investasi swasta, termasuk investor asing. Dengan estimasi biaya yang besar dan tantangan yang dihadapi, kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta akan menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Dengan adanya insentif bagi investor dan komitmen dari pihak Dubai, potensi IKN sebagai pusat finansial baru menjadi semakin menarik bagi pasar dan pelaku bisnis.