Kabar Pasar

Insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) yang Diperpanjang

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada Senin (8/7) mengumumkan keputusan untuk melanjutkan insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) sebesar 6 dolar AS per mmbtu bagi 7 sektor industri, antara lain pupuk, petrokimia, oleokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet. Meskipun keputusan ini sudah diambil sejak tahun 2020, belum ada kejelasan mengenai kapan insentif ini akan berakhir.

Alasan di Balik Pemerintah Memperpanjang Insentif

Airlangga Hartarto tidak menyebutkan alasan spesifik untuk perpanjangan insentif HGBT ini. Namun, Kementerian Perindustrian mencatat bahwa kebijakan HGBT dari tahun 2021 hingga 2023 telah memberikan nilai tambah hingga 157,2 triliun rupiah, lebih dari 3 kali lipat dari ‘subsidi’ yang diberikan oleh negara sehubungan dengan program tersebut. Meskipun begitu, Kementerian ESDM justru memiliki pandangan berbeda yang menilai kebijakan HGBT ini dapat mengurangi potensi pendapatan negara dan BUMN.

Perkembangan Insentif Harga Gas Bumi Tertentu

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, juga menyampaikan niat pemerintah untuk memperluas insentif HGBT ini kepada 24 subsektor industri manufaktur. Namun, hingga kini belum ada persetujuan resmi terkait wacana perluasan ini.

Tantangan yang Dihadapi oleh Perusahaan Penerima Insentif

Meskipun insentif HGBT telah ditetapkan sebesar 6 dolar AS per mmbtu, data dari Kementerian Perindustrian menunjukkan bahwa 95% perusahaan penerima insentif masih harus membayar gas dengan harga di atas ketentuan tersebut. Hal ini disebabkan oleh pembatasan volume gas bumi maksimum yang dapat dibeli dengan harga insentif.

Dampak Insentif Harga Gas bagi Emiten di Pasar Saham

Dilanjutkannya insentif HGBT dapat memberikan dampak positif bagi emiten penerima insentif, seperti ARNA, CAKK, TPIA, MARK, dan AMFG, karena memberikan kepastian atas harga gas yang stabil. Namun, detail mengenai batasan volume dan harga gas untuk setiap perusahaan dapat memberikan perbedaan dampak bagi masing-masing emiten. Sementara itu, ketersediaan suplai gas di daerah tersebut juga dapat mempengaruhi harga gas yang didapatkan.

Kesimpulan

Dengan perpanjangan insentif HGBT oleh pemerintah, sektor industri tertentu di Indonesia dapat terus mendapatkan dukungan dalam hal harga gas bumi. Meskipun masih terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh perusahaan penerima insentif, dampaknya pada pasar saham belum sepenuhnya dapat diprediksi. Perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah, perusahaan, dan pasar modal untuk memastikan implementasi insentif ini berjalan dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *