Harum Energy (HRUM): Kinerja 1Q24 dan Prospek Masa Depan
Analisis Saham Harum Energy (HRUM): Kinerja 1Q24 dan Prospek Masa Depan
Harum Energy (HRUM) menunjukkan kinerja yang menarik dalam laporan keuangan kuartal pertama 2024 (1Q24). Meskipun terdapat penurunan dalam beberapa aspek, perusahaan tetap mempertahankan posisi yang kuat di pasar batubara dan nikel. Artikel ini akan membahas secara rinci kinerja HRUM di 1Q24, potensi masa depan, dan mengapa saham ini menarik untuk diperhatikan.
Ringkasan Laporan Keuangan 1Q24
Hasil keuangan 1Q24 HRUM sesuai dengan perkiraan hingga EBITDA, namun laba bersih (PATMI) terkena dampak kerugian dari penyesuaian nilai wajar. Pendapatan HRUM di 1Q24 mencapai USD266 juta, turun 6% QoQ. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya harga jual rata-rata (ASP) nikel, meskipun kinerja segmen batubara tetap kuat.
Pendapatan dan Biaya Produksi
Pendapatan HRUM di segmen batubara mencapai USD165 juta, sementara segmen nikel menyumbang USD97 juta. Pada sisi biaya, biaya produksi batubara HRUM turun 26,6% QoQ, sementara biaya produksi nikel turun sedikit sebesar 4,3% QoQ. EBITDA gabungan HRUM mencapai USD92 juta dengan margin EBITDA sebesar 26%.
Kerugian Penyesuaian Nilai Wajar
HRUM mencatat kerugian penyesuaian nilai wajar tambahan sekitar USD31 juta selama kuartal tersebut, yang mengakibatkan laba bersih hanya USD1 juta untuk 1Q24. Tanpa penyesuaian ini, PATMI normalisasi perusahaan akan mencapai sekitar USD32 juta.
Prospek dan Rekomendasi Saham HRUM
Transisi ke Pemain Utama Nikel
Kami terus mendukung HRUM karena transisinya menjadi pemain nikel utama di Indonesia dan valuasinya yang relatif menarik dibandingkan dengan pemain nikel Indonesia lainnya. Saat ini, kami mempertahankan rekomendasi Buy untuk HRUM dengan target harga (TP) IDR 1,860 per saham.
Risiko dan Tantangan
- Penurunan harga batubara dan nikel
- Keterlambatan dalam pelaksanaan proyek pengembangan
- Potensi kerugian dari penyesuaian nilai wajar
Kinerja dan Valuasi HRUM
Berdasarkan data kinerja dan valuasi HRUM, berikut adalah beberapa metrik penting:
- Revenue (IDRbn): 336 (2021), 904 (2022), 926 (2023), 1,160 (2024F), 1,565 (2025F)
- Gross Profit (IDRbn): 175 (2021), 541 (2022), 382 (2023), 424 (2024F), 594 (2025F)
- Net Profit (IDRbn): 74 (2021), 302 (2022), 151 (2023), 206 (2024F), 278 (2025F)
- P/E (x): 13.7 (2021), 3.3 (2022), 6.6 (2023), 4.6 (2024F), 3.5 (2025F)
Data ini menunjukkan bahwa meskipun HRUM mengalami tantangan, prospek masa depan tetap positif dengan pertumbuhan pendapatan dan laba yang diharapkan.
Kinerja Operasional Segmen Batubara dan Nikel
Segmen Batubara
Produksi batubara HRUM di 1Q24 meningkat menjadi 1,9 juta ton, naik 26,7% QoQ dan 10,5% YoY. Volume penjualan sedikit menurun 5,6% QoQ menjadi 1,7 juta ton. Tiongkok tetap menjadi tujuan ekspor utama, diikuti oleh Jepang dan Bangladesh. Kontribusi penjualan batubara ke Vietnam juga meningkat, mencapai 12% dari total penjualan.
Segmen Nikel
Di segmen nikel, HRUM memproduksi 8,286 ton nikel, naik 8,5% QoQ. Meskipun produksi nikel dari IMI turun 25,3% QoQ menjadi 5,800 ton, WMI mulai produksi komersial pada Maret 2024 dan memproduksi 2,486 ton nikel matte berkualitas tinggi. Volume penjualan nikel HRUM meningkat 8,5% QoQ menjadi 8,509 ton.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, meskipun HRUM menghadapi beberapa tantangan dalam 1Q24, perusahaan tetap menunjukkan kinerja yang solid terutama di segmen batubara. Dengan transisi yang sedang berlangsung menjadi pemain nikel utama, potensi pertumbuhan HRUM di masa depan tetap kuat. Rekomendasi Buy dengan target harga IDR 1,860 per saham masih kami pertahankan, dengan mempertimbangkan risiko yang ada.
Sumber analisa 1