Berita Korporasi

GOTO: Menuju Target EBITDA yang Ambisius di 2025

Manajemen GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) baru saja mengumumkan target adjusted EBITDA sekitar 1,4–1,6 triliun rupiah untuk tahun 2025. Dari angka tersebut, segmen ‘On-Demand Services (ODS)’ diproyeksikan menyumbang setidaknya 1,1 triliun rupiah, sedangkan kontribusi dari sektor ‘Fintech’ diharapkan mencapai minimum 350 miliar rupiah.

Pengumuman ini datang setelah GOTO mencatatkan adjusted EBITDA positif sebesar 399 miliar rupiah pada Q4 2024, dibandingkan dengan 89 miliar rupiah pada Q4 2023 dan 137 miliar rupiah pada Q3 2024. Dengan hasil ini, EBITDA positif keseluruhan untuk tahun 2024 mencapai 386 miliar rupiah, melampaui guidance perseroan yang menetapkan breakeven.

Progres Diproyeksikan Berlanjut pada 2025

Progres perusahaan ini tampaknya tidak akan berhenti. Segmen ‘ODS’ mencatat adjusted EBITDA mencapai 267 miliar rupiah pada Q4 2024, mengalami pertumbuhan 12% YoY dan 71% QoQ. Angka ini merupakan level tertinggi yang pernah dicapai, berkat pertumbuhan pendapatan dan peningkatan margin.

Manajemen GOTO optimis bahwa segmen ‘ODS’ akan terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan industri yang diproyeksikan berada di kisaran low–mid teens pada 2025. Mereka terus berinovasi dengan teknologi, misalnya program special delivery fleet yang efisien, yang memungkinkan mereka menawarkan harga kompetitif kepada konsumen, sekaligus mendongkrak pendapatan iklan yang melonjak 92% YoY pada Q4 2024.

Pada sisi segmen ‘Fintech’, jumlah pembiayaan kembali tercatat naik hingga 5,2 triliun rupiah4,3 triliun rupiah pada 9M 2024 dan 1,9 triliun rupiah pada 2023). Manajemen menargetkan pembiayaan ini dapat terus meningkat menjadi lebih dari 8 triliun rupiah pada akhir 2025.

Update Aksi Korporasi

Terkait buyback saham, manajemen GOTO mengungkapkan bahwa mereka telah melakukan pembelian kembali sebanyak 23,6 miliar saham dengan nilai sekitar 91 juta dolar AS, atau sekitar 1,5 triliun rupiah per akhir Februari 2025. Ini menunjukkan harga rata-rata pembelian sekitar ~64 rupiah per saham. Lihat saja, GOTO mengalokasikan anggaran buyback sebesar 200 juta dolar AS!

Kemudian, terkait rencana merger dengan Grab Holdings Ltd. (Nasdaq: GRAB), manajemen memilih untuk tidak memberikan komentar dan lebih memilih fokus pada eksekusi strategi, mengingat potensi market yang masih besar.

Terakhir, mereka menjelaskan bahwa tunjangan hari raya (THR) akan diberikan kepada mitra yang produktif dan berkinerja tinggi. Perseroan juga berencana untuk mengelola tambahan biaya dalam perencanaan yang telah dibuat.

Dengan run rate kinerja yang terjaga pada Q4 2024, target adjusted EBITDA senilai 1,4–1,6 triliun rupiah di 2025 tampaknya bukan hanya mimpi. Namun, tantangan dari daya beli dan kompetisi yang meningkat tetap harus diwaspadai. Potensi upside juga bisa muncul dari peningkatan efisiensi biaya operasional, yang akan mendukung pertumbuhan margin. Semoga saja, mereka bisa mengejar target ini!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *