Evaluasi Minor IHSG: Perubahan Bobot Saham AMMN dan BBRI
BEI telah mengumumkan hasil evaluasi minor atas indeks IHSG pada tanggal 24 September 2024. Evaluasi ini berdampak signifikan bagi beberapa emiten, terutama pada bobot yang ditentukan untuk periode efektif mulai 1 Oktober hingga 31 Desember 2024.
Peningkatan Bobot untuk AMMN
Dari hasil evaluasi, Amman Mineral Internasional (AMMN) adalah satu-satunya saham yang mengalami peningkatan bobot paling signifikan, yaitu sebesar +1,41 percentage point sehingga mencapai 5,42%. Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan pasar yang meningkat terhadap perusahaan ini.
Penurunan Bobot untuk BBRI
Di sisi lain, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) mengalami penurunan bobot yang cukup besar, yaitu -0,96 percentage point menjadi 9%. Penurunan ini terpengaruh oleh penerapan batas maksimal bobot sebesar 9%, yang menjadi aturan baku pada indeks ini.
Bagaimana Bobot Ditentukan?
Bobot suatu saham dalam IHSG ditentukan oleh free float adjusted index dan diatur dengan batas maksimal (cap) yang telah ditetapkan. Pada evaluasi sebelumnya, BBRI mendapat kenaikan bobot dari 6,75% menjadi 9%. Namun, lonjakan harga saham BBRI dalam tiga bulan terakhir mengakibatkan bobotnya meningkat menjadi 9,96% sebelum evaluasi pada September 2024 dilakukan.
Apa yang Terjadi Selanjutnya?
Penurunan bobot BBRI dalam evaluasi kali ini terutama disebabkan oleh penurunan jumlah saham free float yang dihitung. Dalam evaluasi Juni 2024, jumlah saham free float BBRI adalah 60 miliar, namun dan pada evaluasi September 2024, jumlah tersebut turun menjadi 54,6 miliar saham.
Emiten Lain yang Terpengaruh
Selain AMMN yang naik, emiten lain yang mengikuti tren peningkatan bobot adalah AMRT (+0,20 percentage point) dan BNLI (+0,12 percentage point). Sementara itu, saham yang mengalami penurunan bobot terbesar setelah BBRI adalah BMRI (-0,10 percentage point) dan TLKM (-0,06 percentage point).
Kesimpulan
Evaluasi berikutnya atas indeks IHSG direncanakan pada bulan Desember 2024, dengan periode efektif 1 Januari hingga 31 Maret 2024. Pembobotan ini dapat memberikan dampak besar bagi para investor, terutama yang bergantung pada IHSG sebagai benchmark. Sejak dikeluarkannya evaluasi terbaru, harga saham BBRI mengalami penurunan sekitar -9% per 26 September 2024, dengan foreign outflow mencapai 4,1 triliun rupiah. Masih terdapat saham free float BBRI yang belum dihitung untuk pembobotan IHSG. Jika bobot BBRI kembali turun akibat penurunan harga saham ke depan, maka ada kemungkinan bobotnya bisa naik kembali.