Analisis Saham

Blue Bird Tbk (BIRD): Mengemudikan Kesuksesan ke Level Baru

Blue Bird Tbk (BIRD IJ) baru saja merilis laporan keuangan kuartal kedua 2024 yang menunjukkan hasil yang solid dan pencapaian yang memuaskan. Dengan pendapatan yang mencapai Rp1,2 triliun, peningkatan sebesar 8% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ) dan 15% dibandingkan tahun lalu (YoY), perusahaan ini menunjukkan kekuatan dan pertumbuhan yang mengesankan.

Hasil Keuangan yang Mengesankan

Pada kuartal kedua 2024, Blue Bird mencatat laba bersih sebesar Rp147 miliar, yang tumbuh 27% QoQ dan 8% YoY. Pertumbuhan ini sejalan dengan peningkatan pendapatan, menunjukkan kinerja keuangan yang sehat. Meski ada kenaikan biaya lisensi merk sebesar +5,28% menjadi Rp21,51 miliar, laba bersih tetap menunjukkan tren positif. Ini menunjukkan bahwa meski biaya meningkat, perusahaan tetap mampu menjaga profitabilitasnya.

Di sisi operasional, metrik ARPV (Average Revenue Per Vehicle) per hari meningkat 2% YoY menjadi Rp695 ribu, dengan total armada yang mencapai 23.100 unit. Ini adalah indikasi jelas dari efisiensi operasional dan peningkatan kualitas layanan yang signifikan.

Topline Growth dan Bottomline yang Solid

Selama semester pertama 2024 (1H 2024), Blue Bird mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,328 triliun, meningkat 11% dibandingkan tahun lalu. EBITDA perusahaan mengalami peningkatan 17% QoQ dan 3% YoY pada kuartal kedua 2024, mencapai Rp299 miliar. Total EBITDA untuk 1H 2024 mencapai Rp554 miliar.

Dalam hal laba bersih, perusahaan mencatatkan Rp267 miliar pada semester pertama, dengan pertumbuhan kuartalan sebesar 27% dari Rp117 miliar pada Q1 2024 menjadi Rp149 miliar pada Q2 2024. Ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mengatasi tantangan biaya lisensi dan tetap tumbuh.

Kinerja Segmen dan Metrik Operasional yang Membaik

Segmen taksi Blue Bird mengalami pertumbuhan YoY sebesar 8,3% menjadi Rp1,70 triliun, dengan tingkat utilitas taksi reguler mencapai 78,1%, meningkat dari 76,9% pada 1H 2023. Sementara itu, segmen non-taksi menunjukkan pertumbuhan signifikan dengan peningkatan tahunan sebesar 20,4%, dan kontribusi segmen ini terhadap total pendapatan meningkat menjadi sekitar 26,9%.

Selama semester pertama 2024, armada Bluebird meningkat sebesar 100 unit dibandingkan dengan akhir Desember 2023, sehingga total armada yang beroperasi mencapai 23.100 unit. Peningkatan ini mencerminkan rebound dari 22.800 unit pada akhir kuartal pertama 2024.

Kinerja taksi reguler juga menunjukkan hasil yang positif. Rata-rata pendapatan per kendaraan (ARPV) per hari pada semester pertama 2024 adalah Rp695 ribu, naik 2% secara YoY. Jumlah armada taksi reguler juga tumbuh 5% dibandingkan tahun lalu.

Peningkatan pendapatan segmen ini juga didorong oleh inovasi perusahaan. Pada akhir April, Bluebird meluncurkan kembali Lifecare Taxi dan WhatsApp Bluebird Reservation, serta menyediakan layanan taksi berbasis per jam di beberapa area kota operasional pada kuartal kedua 2024 untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang membutuhkan perjalanan panjang atau beberapa pemberhentian.

Ekspansi dan Pertumbuhan Berkelanjutan untuk 2024

Pada April 2024, Bluebird meluncurkan layanan bus interprovinsi Cititrans dan terus mengembangkan bisnis logistik melalui Bluebird Kirim untuk melayani klien B2B. Perusahaan tetap fokus pada ekspansi aset dengan pemanfaatan yang optimal, mengoperasikan 23.100 unit armada pada Juni 2024 dan menggunakan anggaran belanja modal (Capex) sebesar Rp396 miliar dari total anggaran tahunan Rp2,5 triliun.

Strategi perusahaan untuk terus bertumbuh mencakup pengembangan multi-saluran, multi-pembayaran, dan multi-produk (3-M), dengan penyesuaian harga dinamis dalam skema harga tetap. Untuk Q3-24, diperkirakan perusahaan akan terus tumbuh dengan melihat ARPV pada bulan Juli yang meningkat menjadi Rp731 ribu, atau +5,17% dari semester pertama 2024, sesuai dengan target 2024F kami.

Rekomendasi: Maintain BUY dengan Target Price Rp 1.920

Kami tetap merekomendasikan Buy untuk saham BIRD dengan target price yang naik menjadi Rp1.920 per saham. Target price ini mengimplikasikan rasio P/E sebesar 9.0x atau setara dengan –1 Standard Deviation Forward PE 2 Tahun. Meskipun ada biaya royalti, target price ini tetap konservatif karena perusahaan masih mampu menjaga pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas dengan baik.

Namun, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan: 1) perubahan regulasi dalam negeri yang bisa kontraproduktif, 2) kenaikan harga BBM, dan 3) persaingan yang ketat di industri.

Data Saham

  • Rentang 52 minggu (Tinggi/Rendah): 2.430/1.450
  • Free Float (%): 26,53
  • Jumlah Saham yang Beredar (mn): 2.502
  • Kapitalisasi Pasar (IDR bn): 4.128
  • Kapitalisasi Pasar (USD mn): 257
  • Volume Perdagangan Rata-rata – 3M (mn): 2,58
  • Nilai Perdagangan Rata-rata – 3M (IDR bn): 4,05
  • Kepemilikan Asing (%): 6,89

Kesimpulan

Blue Bird Tbk (BIRD IJ) menunjukkan kinerja keuangan yang kuat dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang solid. Dengan strategi inovatif dan ekspansi yang berkelanjutan, perusahaan ini tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan di tahun 2024. Meski ada beberapa tantangan, Blue Bird terus menunjukkan ketahanan dan kemampuan untuk mengatasi berbagai dinamika pasar.

Sumber analisa 1

  1. BIRD_2Q24_NHKSI[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *