$BIRD: Bluebird Group Holding Siap Transformasi Armada dengan Kehadiran Pabrik BYD
Bluebird Group Holding Menyambut Peluang Baru
Komisaris Utama Bluebird Group Holding, Noni Purnomo, baru-baru ini memberikan pernyataan menarik kepada Bloomberg. Ia mengungkapkan keyakinan bahwa kehadiran pabrik BYD di Indonesia dapat menjadi angin segar bagi harga mobil listrik di tanah air. Tidak bisa dipungkiri, harga mobil listrik saat ini masih terbilang tinggi, bahkan sekitar 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan mobil konvensional. Pertanyaannya, bagaimana pabrik ini dapat mengubah peta industri otomotif di Indonesia?
Transformasi Menuju Kendaraan Listrik
Noni Purnomo menyebutkan bahwa penurunan harga mobil listrik dapat membantu BIRD dalam proses transformasi armada mereka. Dengan langkah ini, perusahaan yang dikenal sebagai salah satu penyedia layanan transportasi terbesar di Indonesia ini menargetkan agar kontribusi kendaraan listrik mencapai 3% dari total armada pada tahun 2025 dan meningkat menjadi 20% pada tahun 2030. Menarik, bukan?
Statistik Armada BIRD dan Target Masa Depan
Hingga akhir tahun 2023, total armada BIRD telah mencapai 23.000 kendaraaan, dengan hanya 1% di antaranya merupakan kendaraan listrik. Oleh karena itu, transformasi ini menjadi sangat penting untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Noni optimis bahwa dengan adanya pabrik BYD yang dijadwalkan mulai beroperasi pada awal tahun 2026, hal ini akan mempercepat upaya mereka dalam beralih ke kendaraan listrik.
Kesimpulan dan Harapan
Dengan semua perubahan yang direncanakan, BIRD tidak hanya berupaya untuk mengurangi biaya operasional tetapi juga membangun citra yang lebih ramah lingkungan. Pertanyaannya, apakah kita siap menyambut era transportasi yang lebih hijau dan efisien? Ini adalah langkah besar menuju masa depan yang lebih baik untuk industri otomotif Indonesia. Mari kita lihat bagaimana perkembangan ini akan berlangsung dalam beberapa tahun mendatang.
Ingin tahu lebih lanjut? Baca informasi lengkapnya di sini.
Sumber Berita
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi artikel di Bloomberg.