π Berita Korporasi Terupdate: TLKM, BRPT, ADMR, ESSA, dan ROTI
π TLKM Tunjuk Penasihat untuk Divestasi Saham Minoritas NeutraDC
Dalam langkah strategis untuk meningkatkan nilai bisnisnya, TLKM atau Telkom Indonesia baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka telah menunjuk Goldman Sachs dan Mandiri Sekuritas sebagai penasihat untuk mencari investor strategis bagi bisnis data center mereka. Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation perseroan, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bagian dari rencana divestasi saham minoritas pada bisnis NeutraDC. Menariknya, nilai divestasi ini diperkirakan mencapai lebih dari 1 miliar dolar AS, dan diharapkan dapat rampung pada paruh kedua tahun 2024.
NeutraDC sendiri dikenal memiliki 29 data center, termasuk 5 data center global dan 3 enterprise data center yang beroperasi di Indonesia. Langkah ini bisa jadi menjadi salah satu momen penting untuk merevolusi industri data center di tanah air. Apakah Anda siap untuk menyaksikan perkembangan selanjutnya?
ποΈ BRPT Rencana Pengembangan Properti Residensial
Menjadi sorotan selanjutnya adalah BRPT. Dalam pertemuan earnings call pada 5 Agustus lalu, manajemen Barito Pacific mengungkapkan rencana ambisius mereka dalam mengembangkan lahan untuk kawasan properti residensial. Melalui anak usahanya, PT Griya Idola, mereka akan menggarap sekitar 377 hektar landbank pada periode 2025β2030.
Kawasan yang akan dibangun mencakup 27 hektar untuk properti residensial dan 350 hektar di Subang Industrial Estate, yang terletak dekat dengan Kawasan Industri Patimban. Proyek ini sangat menarik karena melibatkan kerja sama dengan dua perusahaan afiliasi milik Prajogo Pangestu, yaitu PT Wahana Mitra Semesta dan PT Jabar Utama Wood Industry. Bagaimana dampaknya terhadap pasar properti di Indonesia, ya?
π ADMR Catat Produksi Batu Bara Metalurgi Meningkat
Saatnya melihat ke industri pertambangan, ADMR atau Adaro Minerals Indonesia baru saja mengumumkan hasil yang cukup membanggakan untuk volume produksi batu bara metalurgi. Selama 1H24, mereka mencatatkan produksi sebanyak 2,98 juta ton, meningkat 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan juga melesat, mencapai 2,59 juta ton, naik 43% YoY.
Volume overburden removal tercatat pada angka 10,36 juta bcm dengan stripping ratio di posisi 3,48x. Inikah saatnya bagi Adaro untuk menancapkan pengaruh lebih dalam industri batu bara? Pastinya, perhatian pasar akan semakin tertuju pada mereka.
π ESSA: Pemegang Saham Tambah Kepemilikan
Kabar dari ESSA, pemegang saham ESSA Industries Indonesia baru saja melakukan pembelian tambahan saham. PT Akraya International, Garibaldi Thohir, dan Theodore Permadi Rachmat masing-masing membeli ~5 juta saham, ~6,1 juta saham, dan ~2,2 juta saham. Meskipun harga pembelian tidak diketahui, data terbaru menunjukkan adanya perubahan pada persentase kepemilikan mereka.
Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Akraya International naik dari 7,81% menjadi 7,84%, Garibaldi Thohir dari 14,51% menjadi 14,55%, dan Theodore Permadi Rachmat dari 7,16% menjadi 7,17%. Apakah ini pertanda kepercayaan yang semakin besar dari para investor terhadap ESSA?
π ROTI Melakukan Buyback Saham
Terakhir, ROTI dari Nippon Indosari Corpindo mendapatkan lampu hijau dari pemegang saham untuk rencana buyback saham hingga 88 juta lembar. Hal ini disetujui dalam RUPSLB pada 6 Agustus, dengan harga maksimum sebesar 1.700 rupiah per saham. Aksi korporasi ini dijadwalkan berlangsung hingga 5 Agustus 2025.
Langkah ini bisa jadi merupakan usaha untuk meningkatkan nilai saham dan menunjukkan kepercayaan perusahaan terhadap kinerja masa depan mereka. Apakah ini sinyal positif bagi para investor? Kita tunggu dan lihat perkembangan selanjutnya!
Kesimpulan
Dengan berbagai strategi dan langkah yang diambil oleh perusahaan-perusahaan ini, pasar modal Indonesia semakin menarik untuk diperhatikan. Dari divestasi hingga ekspansi, semua hal ini akan mempengaruhi kondisi dan dinamika pasar ke depan. Terus pantau perkembangan terbaru di Stockbit untuk berita dan informasi terkini dari dunia invest