Kabar Pasar

Berita Korporasi Terbaru: Kinerja ADRO, MDKA, MBMA, PSSI, RAAM, MARK, dan MTEL pada Semester Pertama 2024

Halo pembaca setia! Kali ini kita akan membahas performa beberapa perusahaan besar di Indonesia selama semester pertama tahun 2024. Yuk, simak bagaimana kinerja mereka dalam menghadapi tantangan dan peluang di pasar!

  • ADRO: Adaro Energy Indonesia mencatatkan volume produksi batu bara sebesar 17,66 juta ton (-2% QoQ, 0% YoY) pada 2Q24. Dengan demikian, total volume produksi selama 1H24 mencapai 35,74 juta ton (+7% YoY). Untuk volume penjualan batu bara termal, mencapai 16,92 juta ton (+10% QoQ, +6% YoY) pada 2Q24, sehingga total volume penjualan selama 1H24 adalah 32,35 juta ton (+5% YoY). Sementara itu, penjualan batu bara metalurgi oleh Adaro Minerals Indonesia (ADMR) mencapai 1,54 juta ton (+47% QoQ, +59% YoY) pada 2Q24, menjadikan total penjualan selama 1H24 sebesar 2,59 juta ton (+43% YoY). Rasio stripping ADRO pada 2Q24 adalah 4,27x (vs. 1Q24: 3,66x, 2Q23: 4,14x), sehingga selama 1H24 mencapai 3,96x (vs. 1H23: 3,88x).

  • MDKA: Merdeka Copper Gold mencatatkan volume penjualan emas sebesar 25 ribu ounce (-6% QoQ, -15% YoY) pada 2Q24, dengan nilai penjualan sebesar 56,6 juta dolar AS (+1% QoQ, -2% YoY). Total volume penjualan emas selama 1H24 mencapai 51,6 ribu ounce (+4% YoY), dengan nilai penjualan sebesar 112,7 juta dolar AS (+17% YoY). Sementara itu, volume penjualan tembaga mencapai 2 ribu ton (-53% QoQ, -53% YoY) pada 2Q24, dengan nilai penjualan sebesar 18,7 juta dolar AS (-48% QoQ, -49% YoY). Total volume penjualan tembaga selama 1H24 mencapai 6,3 ribu ton (-20% YoY), dengan nilai penjualan sebesar 54,7 juta dolar AS (-21% YoY).

  • MBMA: Merdeka Battery Materials mencatatkan volume penjualan NPI sebesar 20,8 ribu ton (-4% QoQ, +89% YoY) pada 2Q24, dengan nilai penjualan sebesar 240,5 juta dolar AS (+1% QoQ, +54% YoY). Total volume penjualan NPI selama 1H24 mencapai ~42,5 ribu ton (+121% YoY), dengan nilai penjualan sebesar 479,5 juta dolar AS (+60% YoY). MBMA juga mencatatkan volume penjualan nickel matte mencapai 12,8 ribu ton (-11% QoQ, +322% YoY) pada 2Q24, dengan nilai penjualan sebesar 189,8 juta dolar AS (-4% QoQ, +258% YoY). Total volume penjualan nickel matte selama 1H24 mencapai 27,2 ribu ton (+796% YoY), dengan nilai penjualan sebesar 386,7 juta dolar AS (+630% YoY). Sementara itu, volume penjualan bijih limonit mencapai ~2,9 juta wmt (+360% QoQ) pada 2Q24, dengan nilai penjualan sebesar 47,2 juta dolar AS (+477% QoQ). Total volume penjualan bijih limonit selama 1H24 mencapai ~3,5 juta wmt, dengan nilai penjualan sebesar 55,5 juta dolar AS.

  • PSSI: IMC Pelita Logistik akan membagikan dividen interim tahun buku 2024 sebesar 146,7 miliar rupiah atau 28 rupiah per saham. Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 8 Agustus 2024, sementara pembayaran dilakukan pada 30 Agustus 2024. Dengan harga saham PSSI pada penutupan bursa di level 458 rupiah per lembar, indikasi dividend yield adalah 6,1%.

  • RAAM: Tripar Multivision Plus berencana menggelar private placement hingga 619,4 juta (10%) saham dengan efek dilusi hingga 9,09%. Harga pelaksanaan dan calon investor belum diumumkan, sementara dana yang diperoleh akan digunakan untuk pengembangan usaha melalui investasi. Rencana ini akan dibahas dalam RUPSLB pada 12 September 2024.

  • MARK: Mark Dynamics Indonesia akan membagikan dividen interim tahun buku 2024 sebesar 76 miliar rupiah atau 20 rupiah per saham. Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 15 Agustus 2024, sementara pembayaran dilakukan pada 6 September 2024. Dengan harga saham MARK pada penutupan bursa di level 935 rupiah per lembar, indikasi dividend yield adalah 2,1%.

  • MTEL: Direktur Investasi Dayamitra Telekomunikasi, Hendra Purnama, mengatakan bahwa pihaknya merevisi naik target penambahan serat optik pada 2024 dari 10 ribu km menjadi 14 ribu km. Sementara itu, MTEL merevisi turun target penambahan tenant pada 2024 dari 4 ribu menjadi 3 ribu. Dengan perubahan target tersebut, tenancy ratio ditargetkan mencapai 1,56x (vs. realisasi 1H24: 1,52x). Untuk 2024, MTEL menargetkan pertumbuhan pendapatan dan EBITDA sebesar high single-digit.

Kesimpulannya, berbagai perusahaan ini telah menunjukkan performa yang solid di tengah tantangan dan peluang yang ada. Kenaikan volume produksi dan penjualan pada beberapa sektor menunjukkan optimisme yang berkelanjutan. Tetap ikuti berita terbaru dan analisis mendalam lainnya untuk tetap up-to-date dengan perkembangan dunia bisnis dan investasi!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *