Berita Korporasi: Laba Bersih dan Rencana IPO yang Menarik Perhatian
π± Selamat datang di ulasan terkini dunia korporasi Indonesia! Mari kita lihat lebih dalam mengenai kinerja keuangan dan langkah strategis beberapa perusahaan besar di Indonesia. π
- ESSA: Essa Industries Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar 10,4 juta dolar AS (+1,7% QoQ, +1.102% YoY) pada 2Q24, dengan pendapatan tumbuh +5,4% QoQ menjadi 77,8 juta dolar AS. Beban pokok pendapatan (+13% QoQ) naik lebih tinggi dibandingkan pendapatan pada 2Q24, tetapi diimbangi dengan penurunan beban usaha sebesar -18% QoQ. Hasil tersebut membuat laba bersih ESSA selama 1H24 mencapai 20,6 juta dolar AS (+418% YoY), ditopang oleh penurunan beban pokok pendapatan (-27,5% YoY) yang lebih dalam dibandingkan penurunan pendapatan (-9,9% YoY). Pada 2Q24, harga jual segmen amonia tercatat sebesar 334 dolar AS per ton (-2,9% QoQ, +12,5% YoY), sedangkan segmen LPG sebesar 586 dolar AS per ton (-6,2% QoQ, +13,3% YoY).
- TLKM: Entitas usaha Telkom Indonesia, PT Finnet Indonesia (Finpay), berencana untuk IPO di BEI pada 2027. Direktur Enterprise Business Finpay, Aziz Sidqi, mengatakan bahwa rencana tersebut merupakan upaya perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya di bidang jasa pembayaran digital. Sebelumnya, pada 2023 lalu Bloomberg melaporkan bahwa TLKM berencana menjual kepemilikannya di Finpay dengan valuasi 100β150 juta dolar AS. Finpay sendiri didirikan pada 2006 dan saat ini telah terhubung dengan 122 biller, 90 bank, 100.000 outlet, 800 online merchant, serta bekerja sama dengan perusahaan remitansi di 7 negara.
- SMRA: Summarecon Agung mencatatkan marketing sales sebesar 221,9 miliar rupiah (-45,3% MoM, -18,5% YoY) pada Juni 2024. Hasil tersebut membuat marketing sales selama 1H24 mencapai 1,72 triliun rupiah (+6,6% YoY), setara 34,4% dari target 2024 di level 5 triliun rupiah. Marketing sales selama 1H24 masih didominasi rumah tapak dengan kontribusi 83%, diikuti apartemen (8%), ruko (4%), tanah kavling (4%), serta perkantoran dan lainnya (1%).
- BSDE: Pengendali Bumi Serpong Damai, PT Paraga Artamida, membeli ~12,56 juta saham BSDE dengan harga rata-rata 960 rupiah per lembar pada 4β9 Juli 2024. Total nilai transaksi mencapai ~12,1 miliar rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan PT Paraga Artamida di BSDE naik dari 40,20% menjadi 40,26%.
- DOID: Direktur Delta Dunia Makmur, Dian Sofia Andyasuri, mengatakan bahwa Atlantic Carbon Group β tambang antrasit asal AS yang diakuisisi senilai 122,4 juta dolar AS pada awal Juli 2024 β diproyeksikan akan memberikan tambahan pendapatan kepada perseroan sebesar 120β130 juta dolar AS per tahun pada 2024β2028. Dian juga menyebut bahwa akuisisi ini akan secara signifikan meningkatkan porsi pendapatan batu bara nontermal perseroan dari level 19% pada 2023 menjadi 28% pada 2024. Langkah ini sejalan dengan strategi DOID untuk mengurangi ketergantungan pada batu bara termal.
- ADHI: Adhi Karya menandatangani fasilitas kredit sebesar 1,35 triliun rupiah dari Bank Mandiri (BMRI) untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur strategis yang sedang dikerjakan perseroan.
- EXCL: XL Axiata menandatangani perjanjian pembelian 100% saham Axiata Global Services Pte. Ltd. dari Axiata Enterprise Sdn. Bhd. Dalam keterbukaan informasi, EXCL mengatakan bahwa transaksi ini akan memberikan dampak positif bagi perseroan, terutama untuk menggarap pasar internasional. Selain itu, EXCL juga menyebut bahwa transaksi ini akan membuat perseroan mendapatkan kesempatan besar dalam menargetkan pasar telekomunikasi lintas batas negara.
- MAIN: Direktur Malindo Feedmill, Rudy Hartono Husin, membeli 300.000 saham MAIN dengan harga 745 rupiah pada 11 Juli 2024. Total nilai transaksi mencapai ~223,5 juta rupiah. Setelah transaksi ini, kepemilikan Rudy di MAIN naik dari 0,028% menjadi 0,041%.
Itulah beberapa berita korporasi terkini yang bisa Anda cermati. Jangan ragu untuk mengeksplorasi lebih lanjut dan tetap update dengan perkembangan terbaru di dunia bisnis! π