Bagaimana Menghindari Jeratan Dividend Trap dalam Investasi Saham
Apakah kamu pernah mendengar tentang Dividend Trap? Jika belum, yuk kita bahas lebih lanjut agar kamu tidak terjebak saat berinvestasi di saham-saham yang memberikan dividen.
Apa Itu Dividend Trap?
Dividend Trap adalah kondisi di mana seorang investor mengalami floating loss yang lebih besar daripada persentase dividend yield yang didapatkan. Ini berarti, meskipun kamu mendapatkan dividen, secara keseluruhan posisi investasimu justru mengalami kerugian. Kondisi ini sering terjadi karena tingginya daya beli saham jelang periode cum dividend, yaitu periode ketika pembeli saham masih berhak mendapatkan dividen, sementara penjual tidak.
Saat memasuki periode ex dividend, di mana pembeli saham sudah tidak mendapatkan hak dividen lagi, daya jual saham justru meningkat drastis. Akibatnya, harga saham mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini umumnya terjadi pada saham-saham dengan tingkat dividend yield yang besar, biasanya di atas 5%, atau saham yang mencatatkan kenaikan dividen per saham yang signifikan.
Penyebab Terjadinya Dividend Trap
Dividend Trap terjadi karena adanya trader atau investor yang baru membeli saham dividen setelah pengumuman di RUPS atau jelang cum dividend. Mereka membeli saham di posisi tinggi karena saat itu daya beli sangat tinggi. Ketika masuk periode ex dividend, harga saham turun drastis, dan mereka mengalami floating loss yang cukup besar dibandingkan dengan tingkat dividend yield yang didapatkan.
Bagaimana Menghindari Dividend Trap?
Sebelum kita membahas cara menghindari Dividend Trap, mari kita pahami hubungan antara fundamental perusahaan dengan harga saham. Harga saham tidak hanya naik karena ada transaksi jual beli, tetapi juga dipengaruhi oleh ekspektasi kinerja keuangan dan prospek bisnis perusahaan tersebut. Bagi saham dividen, tingkat dividen bisa menjadi acuan apakah harga saham sudah murah atau belum.
Untuk menghindari Dividend Trap, kamu bisa membeli saham dividen di harga yang murah atau di bawah nilai wajar. Misalnya, di Stockbit atau di platform investasi lainnya, kita selalu diperbarui tentang harga wajar yang bisa menjadi titik beli terbaik saham tersebut. Dengan membeli saham dividen di harga murah, kita bisa mendapatkan tingkat dividen yang optimal dan terhindar dari Dividend Trap.
Kapan Waktu Terbaik Membeli Saham Dividen?
Banyak yang menggunakan formula beli di ex dividend, tetapi itu tidak selalu valid karena pergerakan harga saham juga disesuaikan dengan ekspektasi pertumbuhan kinerja bisnisnya. Secara umum, kinerja bisnis yang menurun setelah ex dividend bisa membuat harga saham turun lebih dalam, dan posisi investasi tetap merugi.
Salah satu contoh adalah PTBA yang kinerjanya tertekan selama normalisasi industri batubara. Membeli PTBA di periode ex dividend 2023 bisa membuat posisimu masih merugi jika mengejar dividen selanjutnya di 2024, kecuali jika kamu membeli PTBA di harga wajar 2023 sekitar 2.400 per saham. Dengan cara itu, kamu bisa mendapatkan potensi capital gain meskipun tipis, ditambah dengan dividen yang lumayan.
Saham Dividen Menarik untuk Dipertimbangkan
Saat pasar sedang bearish, ada dua saham dividen yang menarik perhatian, yaitu BBRI dan ASII. Misalnya, membeli saham BBRI di harga 4.000 dengan konsensus analis proyeksi laba bersih per saham 2024 sekitar 404. Jika asumsi dividend payout ratio 75%, maka tingkat dividen per saham sekitar 339, dengan yield mencapai 7,5%. Jika kinerja BBRI di 2025 sesuai dengan proyeksi analis, tingkat dividennya bisa mencapai 8,4% dengan posisi harga rata-rata di 4.000-an.
Hal serupa berlaku untuk saham ASII. Dengan asumsi kinerja laba bersih per saham sekitar 736 dan dividend payout ratio 60%, tingkat dividen per saham ASII mencapai 441, dengan yield 10,51%. Meski saham ASII cenderung stagnan di area 5.000-8.000, membeli di harga 4.200 bisa memberikan cuan dari dividen yang lumayan.
Penutup
Dividend bisa menjadi acuan untuk menentukan apakah harga saham sudah murah atau belum, serta kapan waktu yang tepat untuk membeli saham dividen. Dengan memahami pola investasi dan trading saham dividen, serta mengetahui harga wajar saham tersebut, kamu bisa menghindari Dividend Trap dan memaksimalkan potensi keuntungan dari dividen. Jadi, selalu lakukan riset dan pertimbangkan fundamental perusahaan sebelum berinvestasi di saham dengan tujuan mendapatkan dividen.