Bagaimana Evaluasi Tahunan IHSG Mempengaruhi Saham BBRI dan Emiten Lainnya?
Apakah kamu pernah mendengar tentang perubahan dalam IHSG dan bagaimana hal tersebut bisa mempengaruhi portfolio investasimu? Nah, pada 24 Juni 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan hasil evaluasi minor atas indeks IHSG untuk periode efektif 1 Juli – 30 September 2024. Mari kita kupas tuntas apa saja perubahan penting yang terjadi.
Perubahan Bobot Saham dalam IHSG
Salah satu hal utama dalam evaluasi ini adalah perubahan bobot beberapa saham dalam indeks IHSG. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) tampil sebagai pemenang dengan kenaikan bobot paling signifikan sebesar 2,25 percentage point. Awalnya, bobot BBRI berada di angka 6,75% dan kini meningkat menjadi 9%. Apa yang menyebabkan perubahan ini?
Faktor Penentu Bobot Saham dalam IHSG
BEI menggunakan yang disebut sebagai free float adjusted index dan menerapkan batas maksimal (cap) sebesar 9% untuk menentukan bobot saham dalam indeks. Pada evaluasi sebelumnya di Maret 2024, bobot BBRI adalah 9%. Namun, penurunan harga saham BBRI dalam tiga bulan terakhir menyebabkan bobotnya turun menjadi 6,75% sebelum evaluasi terbaru dilakukan di bulan Juni 2024.
Peningkatan Bobot BBRI
Ketika BEI melakukan evaluasi pada Juni 2024, peningkatan bobot BBRI disebabkan oleh peningkatan jumlah saham free float BBRI yang dihitung dalam indeks. Jumlah saham free float ini meningkat dari 43,4 miliar saham pada Maret 2024 menjadi 60 miliar saham pada Juni 2024. Dengan jumlah ini, BBRI mencapai bobot maksimum 9%. Menariknya, masih ada sisa saham free float BBRI yang belum dihitung karena jumlah free float per Mei 2024 mencapai 70,1 miliar saham.
Emiten Lain Tak Ketinggalan
Tidak hanya BBRI, beberapa emiten lain juga mengalami perubahan bobot. PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) mengalami kenaikan bobot sebesar 0,12 percentage point, dan PT Merdeka Copper Gold (MDKA) naik 0,08 percentage point. Di sisi lain, PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) mengalami penurunan bobot terbesar sebesar 0,27 percentage point, diikuti oleh Bank Mandiri (BMRI) yang turun 0,24 percentage point, dan PT Amman Mineral Internasional (AMMN) yang turun sebesar 0,16 percentage point.
Evaluasi Berikutnya
Jangan khawatir jika kamu merasa ketinggalan informasi. BEI akan melakukan evaluasi berikutnya pada September 2024, dengan periode efektif dari 1 Oktober hingga 31 Desember 2024. Pastikan kamu selalu update agar tidak ketinggalan informasi penting seputar saham favoritmu.
Key Takeaway
Perubahan bobot ini bisa berpengaruh besar terutama bagi investor institusi yang menggunakan IHSG sebagai benchmark atau investor institusi pasif yang mengikuti indeks IHSG. Sejak pengumuman evaluasi pada 24 Juni 2024, harga saham BBRI telah naik sekitar 11% per 4 Juli 2024. Bahkan, investor asing mencatatkan foreign net buy di saham BBRI sebesar 550 miliar rupiah pada 28 Juni, sehari sebelum evaluasi periode ini efektif berlaku.
Kesimpulan
Evaluasi IHSG kali ini membawa perubahan signifikan, terutama bagi para investor yang aktif memantau pergerakan saham. BBRI mencuri perhatian dengan kenaikan bobot yang signifikan, namun penting untuk dicatat bahwa ada saham free float BBRI yang belum dihitung dalam pembobotan IHSG. Ini berarti, jika harga saham BBRI kembali turun, bobotnya mungkin akan naik lagi ke depannya. Selalu penting untuk tetap update dan memahami bagaimana perubahan ini bisa mempengaruhi strategi investasimu.