Analisis Terkini Indofood Sukses Makmur (INDF): Evaluasi dengan Pendekatan Core EPS dan Rekomendasi “Trading Buy”
Indofood Sukses Makmur (INDF) terus menunjukkan ketangguhannya sebagai perusahaan raksasa di sektor consumer staples. Namun, meski performa perusahaan ini masih impresif, kami telah melakukan peninjauan ulang terhadap metodologi valuasi kami, terutama dengan memfokuskan pada core EPS (Earnings Per Share) dan mengesampingkan pengaruh dari keuntungan/kerugian kurs. Hasilnya, kami menaikkan target harga (TP) kami menjadi IDR 7,500. Namun, meskipun target harga meningkat, kami menurunkan rekomendasi menjadi “Trading Buy” mengingat potensi kenaikan yang terbatas setelah lonjakan harga saham baru-baru ini.
Kinerja Keuangan INDF: Mengapa Fokus pada Core EPS?
Sejak awal, INDF telah menunjukkan pertumbuhan yang kuat, baik dari segi volume maupun harga. Segmen Consumer Branded Products (CBP) menjadi pendorong utama kinerja perusahaan, sementara segmen lainnya mengalami normalisasi. Di tengah daya beli yang lemah, INDF berhasil mempertahankan valuasi yang menarik. Saat ini, perusahaan diperdagangkan pada P/E (Price to Earnings) sebesar 4,9x untuk FY24F, yang menunjukkan bahwa INDF masih undervalued.
Kami menyadari bahwa estimasi sebelumnya menggunakan EPS inti sepanjang periode proyeksi (21-25F) mungkin tidak sepenuhnya akurat. Dengan menyesuaikan pendekatan untuk merefleksikan data EPS aktual untuk 21-23F dan menggunakan core EPS untuk 24-25F, kami mendapatkan valuasi yang lebih akurat dan relevan.
Revisi Target Harga dan Rekomendasi
Berdasarkan revisi valuasi kami, target harga INDF telah dinaikkan menjadi IDR 7,500. Ini mencerminkan forward P/E sebesar 6.3x untuk 2024F, yang berada di bawah rata-rata 5 tahun sebesar 0,75 SD. Meskipun kenaikan target harga ini menunjukkan optimisme, kami memilih untuk menurunkan rekomendasi menjadi “Trading Buy” karena potensi upside yang terbatas, hanya kurang dari 20% setelah lonjakan harga saham baru-baru ini.
Industri consumer staples saat ini menghadapi tantangan struktural, terutama dengan daya beli yang lemah dan tidak adanya katalis kuat yang dapat mendorong pertumbuhan signifikan. Meskipun demikian, INDF tetap mampu bertahan dan bahkan menunjukkan kinerja yang lebih baik dari rata-rata industri, menjadikannya salah satu perusahaan dengan valuasi premium. Pada P/E 24F sebesar 4.9x, INDF terlihat masih undervalued.
Analisis Risiko dan Katalisator Pertumbuhan Jangka Pendek
Perbaikan kinerja INDF juga disebabkan oleh beberapa faktor eksternal. Salah satunya adalah rendahnya biaya input yang berkelanjutan dan penguatan nilai tukar USD/IDR, ditambah dengan perkembangan positif di pasar Timur Tengah dan Afrika. Namun, risiko utama yang perlu diperhatikan termasuk biaya input yang lebih tinggi dari perkiraan dan pertumbuhan penjualan yang lebih rendah dari ekspektasi.
Kinerja kuat pada 1H24 mengindikasikan bahwa INDF berhasil mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi. Meskipun margin operasional meningkat, beban bunga dari utang dalam denominasi USD terus menekan profitabilitas. Namun demikian, potensi upside untuk INDF masih signifikan meskipun kami memilih untuk menurunkan rekomendasi menjadi “Trading Buy” karena pergerakan harga saham yang sudah mencapai level tertentu.
Ringkasan Kinerja Keuangan INDF 1H24
Parameter | 2Q23 | 1Q24 | 2Q24 | QoQ (%) | YoY (%) | 1H23 | 1H24 | YoY (%) |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Revenue | 25,544 | 30,792 | 26,505 | -13.9 | 3.8 | 56,087 | 57,296 | 2.2 |
CBP | 15,738 | 19,557 | 17,218 | -12.0 | 9.4 | 34,279 | 36,775 | 7.3 |
Bogasari | 7,026 | 8,338 | 7,072 | -15.2 | 0.6 | 15,845 | 15,409 | -2.8 |
Agribusiness | 3,537 | 3,726 | 3,290 | -11.7 | -7.0 | 7,554 | 7,017 | -7.1 |
Distribution | 1,648 | 1,979 | 1,621 | -18.1 | -1.7 | 3,617 | 3,600 | -0.5 |
Kesimpulan
INDF terus menjadi salah satu pemain utama di sektor consumer staples dengan kinerja yang solid meskipun dalam kondisi makroekonomi yang menantang. Dengan revisi pendekatan valuasi dan fokus pada core EPS, kami mendapatkan pandangan yang lebih jelas tentang fundamental perusahaan ini. Meskipun target harga kami meningkat, rekomendasi “Trading Buy” tetap diambil karena potensi kenaikan yang terbatas. Namun, bagi investor yang mencari saham undervalued dengan potensi pertumbuhan yang solid, INDF tetap menjadi pilihan menarik.
Sumber analisis 1