Berita Korporasi

Analisis Terkini Emiten Properti Residensial di Indonesia: Siapa yang Unggul di 1H24?

Seperti yang kita tahu, sektor properti residensial di Indonesia adalah salah satu industri yang menarik perhatian banyak investor. Dalam laporan terbaru untuk periode 1H24, beberapa emiten ternama seperti Ciputra Development (CTRA), Bumi Serpong Damai (BSDE), Summarecon Agung (SMRA), Pantai Indah Kapuk Dua (PANI), dan Pakuwon Jati (PWON) mengumumkan performa marketing sales mereka. Siapa yang keluar sebagai pemenang? Mari kita telusuri lebih dalam!

Performa Marketing Sales: Siapa yang Terbaik?

Dalam laporan, terlihat bahwa Summarecon Agung (SMRA) mencatatkan _marketing sales_ yang meningkat tetapi tetap berada di bawah ekspektasi. Meskipun mereka melihat pertumbuhan di 2Q24, proyeksi keseluruhan masih meragukan. Di sisi lain, Pantai Indah Kapuk Dua (PANI) berhasil mencapai performa luar biasa dengan catatan _marketing sales_ yang mengesankan dan mungkin menjadi yang terbaik di antara kompetitornya.

Analisis Pertumbuhan PANI Pasca-Akuisisi

PANI menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam _marketing sales_ pada 1H24. Salah satu faktor yang mendorong pertumbuhan ini adalah **peningkatan luas lahan** yang mereka peroleh pasca-akuisisi. Ini seperti mendapatkan akses ke ‘tanah emas’ yang membuka peluang baru bagi pengembangan. Dengan capaian ini, mereka bukan hanya memenuhi target, tetapi berpotensi melampaui ekspektasi tahun 2024.

Insentif Pajak: Apa Dampaknya?

Tahun ini, sektor ini sangat diuntungkan oleh **insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP)**. Insentif ini dimanfaatkan dengan baik oleh emiten, di mana SMRA menjadi yang terbesar dalam kontribusi _marketing sales_. Mereka mencatatkan bahwa **61% dari total _marketing sales_** mereka berasal dari produk yang memenuhi syarat mendapatkan insentif ini. Bagaimana ini semua berfungsi? Insentif ini ibarat bumbu penyedap yang meningkatkan cita rasa hidangan. Bayangkan, dengan insentif ini, banyak konsumen lebih tertarik untuk membeli rumah, mengurangi beban pajak yang mereka bayar.

Kriteria untuk Mendapatkan Insentif PPN DTP

Insentif ini berlaku dari November 2023 hingga Desember 2024, dengan syarat bahwa harga rumah tidak melebihi 5 miliar rupiah. Di bulan pertama hingga bulan keenam 2024, pemerintah akan menanggung 100% PPN bagi pembelian rumah. Namun, untuk bulan ketujuh hingga bulan terakhir 2024, porsi yang ditanggung akan turun menjadi 50%. Apa artinya ini? Ini berarti momentum penjualan harus dimaksimalkan saat insentif masih berlimpah!

Ringkasan dan Prospek ke Depan

Melihat pencapaian dari 1H24, kami menilai bahwa SMRA mungkin menghadapi tantangan untuk mencapai target _marketing sales_ mereka, terutama dengan pengurangan kontribusi dari insentif PPN DTP yang diharapkan di 2H24. Pada tahun lalu, mereka berhasil mencapai **90,4% dari target _marketing sales_** di level 5 triliun. Sementara itu, _marketing sales_ PANI tampaknya memiliki peluang untuk melebihi target yang telah ditentukan, memberikan kemungkinan bagi mereka untuk merevisi target ke arah yang lebih optimis.

Dengan evaluasi ini, penting bagi kita untuk terus memantau perkembangan selanjutnya di sektor properti, apakah insentif yang ada dapat terus memacu pertumbuhan atau justru sebaliknya. Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda tertarik untuk berinvestasi di salah satu emiten ini? Keputusan ada di tangan Anda!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *