Analisis Saham

Analisis Saham Sumber Tani Agung Resources (STAA): Peluang Pertumbuhan dan Prospek Masa Depan

Dengan ekspansi besar-besaran dan peningkatan kapasitas produksi yang signifikan, Sumber Tani Agung Resources (STAA) tampaknya menjadi pemain yang menjanjikan di industri kelapa sawit Indonesia. Mari kita lihat lebih dekat perjalanan kami ke salah satu pabrik STAA dan bagaimana potensi performa perusahaan ini ke depan.

Potensi Pertumbuhan STAA: Dari Hulu ke Hilir

Kami baru-baru ini mengunjungi PT Karya Serasi Jaya Abadi (KSJA), pabrik pengolahan kelapa sawit milik STAA di Sumatera Utara. Di sini, STAA mengelola proses produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) secara terintegrasi. Dengan kapasitas pengolahan Fresh Fruit Bunch (FFB) hingga 30 ton/jam, pabrik ini siap menghadapi lonjakan produksi FFB yang diperkirakan akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan, seiring dengan bertambahnya pohon sawit yang mencapai usia matang.

Proses Produksi CPO di KSJA: Efisiensi dan Inovasi

Setiap langkah dalam proses produksi CPO di KSJA menunjukkan inovasi dan efisiensi yang tinggi. Misalnya, penggunaan Weighing Bridge otomatis untuk penimbangan truk FFB memastikan bahwa setiap data langsung dilaporkan ke sistem secara digital. Hal ini tidak hanya mempercepat proses, tetapi juga memastikan keadilan dan keakuratan penimbangan. STAA mendapatkan FFB dari kebun mereka sendiri serta dari pihak eksternal, termasuk plasma, dengan rasio kontribusi masing-masing 40% dan 60%.

Selain itu, STAA menerapkan metode sterilisasi horizontal pada buah sawit, yang memberikan hasil Oil Extraction Rate (OER) lebih tinggi. Dengan proses pemasakan yang merata, lebih banyak minyak yang dapat diekstraksi, meningkatkan hasil produksi CPO secara signifikan. Dari sini, buah-buah yang sudah diproses kemudian melalui tahapan threshing dan pressing hingga akhirnya diolah menjadi CPO yang siap dijual ke pasar.

Pemanfaatan Limbah: Efisiensi dan Keberlanjutan

Salah satu hal yang menarik dari STAA adalah komitmen mereka untuk memaksimalkan pemanfaatan setiap bagian dari proses produksi. Bukan hanya minyak yang diekstraksi dari buah sawit, tapi bahkan serat dan kernel dari buah tersebut juga digunakan. Serat dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk boiler yang menghasilkan listrik bagi pabrik, sementara kernel diolah menjadi PKO di Kernel Crushing Plant (KCP). Ini menunjukkan betapa efisien dan berkelanjutannya operasi STAA.

Tidak berhenti di situ, STAA juga mengolah limbah kernel yang tersisa menjadi Palm Kernel Expeller (PKE), yang kemudian diolah lebih lanjut di Solvent Extraction Plant (SEP) untuk menghasilkan Palm Kernel Meal (PKM). PKM yang tersisa digunakan sebagai bahan pakan ternak yang sangat dicari karena kandungan nutrisinya. Dengan demikian, setiap aspek dari proses ini benar-benar dimanfaatkan, menciptakan siklus produksi yang minim limbah.

Energi Berkelanjutan: Biogas Plant

Salah satu langkah lain yang menonjol dari STAA adalah pembangunan biogas plant yang menggunakan limbah pabrik kelapa sawit untuk menghasilkan energi. Pabrik ini memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari limbah untuk menghasilkan listrik hingga 21MWh per hari. Ini bukan hanya langkah berkelanjutan, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi operasi perusahaan secara keseluruhan.

Ekspansi dan Diversifikasi: Pabrik Baru dan Refinery di Riau

Untuk mendukung rencana pertumbuhan jangka panjangnya, STAA juga sedang membangun pabrik kelapa sawit kesepuluh di Kalimantan Tengah yang diproyeksikan selesai pada akhir 2024. Dengan tambahan pabrik ini, kapasitas produksi perusahaan akan meningkat dari 450 ton/jam menjadi 495 ton/jam, memperkuat operasi mereka di wilayah tersebut.

Lebih jauh lagi, STAA juga mulai memasuki sektor hilir dengan membangun refinery di Riau dengan kapasitas 2.000 ton per hari. Refinery ini akan memproduksi olein dan dilengkapi dengan tangki penyimpanan dan jetty. Langkah ini diharapkan akan memberikan nilai tambah signifikan bagi STAA dengan menjadikannya perusahaan kelapa sawit yang sepenuhnya terintegrasi.

Performa Keuangan: Kinerja Solid di 2024

Secara operasional, STAA menunjukkan performa yang solid di kuartal kedua tahun 2024. Produksi FFB meningkat 20% secara kuartal-ke-kuartal menjadi 263 ribu ton, didukung oleh kondisi cuaca yang lebih baik. Produksi CPO juga meningkat 16,1% dibandingkan kuartal sebelumnya, sementara Oil Extraction Rate (OER) stabil di angka 20,9%. Kinerja ini membawa total produksi CPO pada semester pertama 2024 mencapai 175,6 ribu ton, dengan produksi PK mencapai 42 ribu ton.

Dari sisi penjualan, volume penjualan CPO meningkat 3,1% dibandingkan kuartal sebelumnya, sedangkan penjualan PKO melonjak 8,2% secara kuartal-ke-kuartal. Peningkatan harga CPO juga berkontribusi terhadap kenaikan average selling price (ASP), yang mencapai Rp12,6 juta per ton di 2Q24. Semua faktor ini mendorong pendapatan STAA di kuartal kedua mencapai Rp1,418 miliar, naik 11,1% dari kuartal sebelumnya.

Potensi Saham STAA: Valuasi yang Menarik

Dengan potensi pertumbuhan yang kuat dari usia tanaman sawit yang optimal dan ekspansi kapasitas produksi, kami percaya bahwa saham STAA saat ini berada pada valuasi yang menarik. Perusahaan saat ini diperdagangkan dengan price to earnings (P/E) 10,2x, yang menunjukkan bahwa saham ini masih undervalued jika melihat prospek pertumbuhannya di masa depan.

Kesimpulan: Apakah STAA Pilihan Tepat?

Jadi, apakah STAA merupakan pilihan yang tepat bagi Anda? Dengan ekspansi strategis, efisiensi operasional, serta kinerja keuangan yang solid, STAA memiliki segala hal yang dibutuhkan untuk tumbuh di industri kelapa sawit. Valuasi saham yang relatif rendah dan prospek pertumbuhan yang besar menjadikan saham ini sebagai peluang menarik bagi para investor yang mencari nilai jangka panjang.

Sumber analisis 1

  1. Sumber Tani Agung Resources (miraeasset.co.id)[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *