Berita Korporasi

Analisis Keuangan Alam Sutera Realty: Laporan 3Q24 dan Prospeknya

Alam Sutera Realty (ASRI) baru-baru ini mengeluarkan laporan keuangannya untuk kuartal ketiga tahun 2024 yang menunjukkan hasil yang tidak menggembirakan. Perusahaan mencatatkan rugi bersih sebesar 6 miliar rupiah, sebuah indikator yang mengkhawatirkan dibandingkan dengan laba sebesar 43 miliar rupiah yang diraih pada 3Q23. Apa yang sebenarnya terjadi? Mari kita kupas lebih dalam!

Penyebab Kerugian yang Dihadapi ASRI

Kerugian yang dialami oleh Alam Sutera Realty pada kuartal ini tidak lepas dari beberapa faktor yang akan kita uraikan sebagai berikut:

  • Rendahnya Revenue Recognition: Tercatat bahwa pendapatan recognition atau pengakuan pendapatan mengalami penurunan sebesar 28% year on year (YoY) dan 31% quarter on quarter (QoQ). Ini tentu sangat berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.
  • Peningkatan Beban Keuangan: Beban keuangan memperlihatkan kenaikan sebesar 1% YoY dan yang cukup signifikan 45% QoQ. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan harus menghadapi biaya yang lebih tinggi dalam membiayai operasionalnya.

Perbandingan dengan Tahun Sebelumnya

Jika kita bandingkan dengan hasil 9 bulan pertama tahun 2023, laba bersih ASRI mengalami penurunan sebesar 90% YoY, yang tentunya sangat mencolok. Rugi yang disebabkan oleh fluktuasi kurs dan faktor lainnya mencakup hingga 198 miliar rupiah, berbanding terbalik dengan laba 30 miliar rupiah yang dapat diraih pada periode yang sama tahun lalu.

Revenue Recognition yang Tidak Optimal

Meskipun perseroan mengalami tantangan besar, revenue recognition pada 9 bulan pertama 2024 tercatat tumbuh tipis sebesar 2% YoY. Hal ini pun berdampak pada laba usaha yang mengalami penurunan sebesar 4% YoY karena opex yang tumbuh sebesar 5%.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, laporan keuangan kuartal ketiga 2024 Alam Sutera Realty menunjukkan tantangan serius yang harus dihadapi. Kerugian yang signifikan dan penurunan laba menunjukkan perlunya evaluasi dan perbaikan strategi keuangan. Meskipun revenue recognition menunjukkan pertumbuhan, hal ini tidak cukup untuk mengimbangi beban keuangan yang meningkat dan tantangan lainnya yang tentu akan mempengaruhi perspektif investasi ke depan. Apakah ASRI bisa rebound di kuartal-kuartal mendatang? Hanya waktu yang akan menjawabnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *