Industri Semen: Mengatasi Kontraksi Volume di Bulan Juni 2024
Industri semen di Indonesia mengalami penurunan konsumsi yang tak terduga pada bulan Juni 2024. Penurunan ini melenceng dari tren pertumbuhan bulanan tiga tahun terakhir yang berkisar antara 8.5% hingga 50.6%. Volume semen menurun menjadi 5.28 juta ton, turun 0.2% YoY dan 2.9% MoM. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan volume semen kantong menjadi 3.63 juta ton, yang turun 4.6% YoY dan 5.8% MoM, akibat penyesuaian harga 2-3% pada bulan sebelumnya. Namun, semen curah tetap kuat dengan volume 1.65 juta ton, meningkat 11.1% YoY dan 4.2% MoM.
Volume Penjualan 1H24: Didukung oleh Semen Curah dan Jawa
Konsumsi semen tumbuh sebesar 2.2% YoY menjadi 28.02 juta ton pada semester pertama 2024. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan semen curah sebesar 13.2% YoY menjadi 8.46 juta ton, sementara volume semen kantong menurun 1.9% YoY menjadi 19.56 juta ton. Kontribusi volume semen curah meningkat sebesar 2.9ppt YoY menjadi 30.2%. Jawa melaporkan tingkat pertumbuhan konsumsi semen yang lebih tinggi sebesar 3.1% YoY menjadi 14.47 juta ton, mengungguli pertumbuhan di luar Jawa yang hanya 1.2% YoY menjadi 13.55 juta ton.
Kinerja Lemah SMGR pada Paruh Pertama 2024
SMGR melaporkan penjualan semen domestik sebesar 2.7 juta ton pada Juni 2024, turun 1.2% YoY dan 0.5% MoM, dengan pangsa pasar domestik sebesar 51.9%, turun 0.5ppt YoY tetapi naik 1.3ppt MoM. Volume penjualan di pasar regional menurun menjadi 0.45 juta ton, turun 27.3% YoY dan 26% MoM, menyebabkan kontraksi kontribusi volume semen regional menjadi 14.2%, turun 6.3ppt YoY dan 4ppt MoM. Secara keseluruhan, volume penjualan grup SMGR turun menjadi 3.19 juta ton, turun 6% YoY dan 5.1% MoM, dengan total kumulatif mencapai 17.7 juta ton, turun 1.1% YoY.
Kinerja INTP Sesuai Ekspektasi
INTP melaporkan volume penjualan semen sebesar 1.5 juta ton, naik 6.1% YoY tetapi turun 6.2% MoM. Pertumbuhan ini didorong oleh volume penjualan di Jawa sebesar 1 juta ton, naik 10% YoY tetapi turun 6.4% MoM, diikuti oleh luar Jawa sebesar 0.49 juta ton, turun 1.3% YoY dan 5.7% MoM. Pangsa pasar bulanan tercatat sebesar 28.3%, naik 1.7ppt YoY tetapi turun 1ppt MoM. Secara kumulatif, volume penjualan tumbuh menjadi 8.23 juta ton, naik 9.6% YoY, dengan pangsa pasar meningkat menjadi 29.4%, naik 2ppt YoY.
Rekomendasi Tetap Overweight dengan INTP Sebagai Pilihan Utama
Kami mempertahankan pandangan 12 bulan kami pada sektor ini dengan peringkat Overweight yang tidak berubah, mengingat volume penjualan yang sesuai dengan ekspektasi, kemampuan pemain papan atas untuk mengelola persaingan, dan valuasi yang menarik. Metodologi valuasi kami tetap menggunakan EV/EBITDA dengan target multiple -1SD. Kami juga tetap pada pilihan utama kami yaitu INTP, karena kami mengharapkan akuisisi Semen Grobogan akan memberikan hasil positif bagi INTP. Risiko penurunan meliputi kemungkinan kejutan penurunan permintaan yang tiba-tiba, strategi harga yang tidak menguntungkan, dan kontribusi semen curah dan merek bertarung yang lebih tinggi dari yang diharapkan.
Kesimpulan
Industri semen Indonesia menghadapi tantangan signifikan pada bulan Juni 2024 dengan penurunan volume yang tak terduga. Namun, dengan strategi yang tepat dan kemampuan untuk mengelola persaingan, sektor ini masih memiliki prospek pertumbuhan yang menarik. INTP tetap menjadi pilihan utama kami dalam menghadapi dinamika pasar ini, dengan potensi untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada.