Analis Laporan Keuangan Sarana Menara Nusantara: Laba Bersih 3Q24
Baru-baru ini, Sarana Menara Nusantara (TOWR) melaporkan angka laba yang cukup menarik untuk diperhatikan. Pada kuartal ketiga tahun 2024, mereka mencatatkan laba bersih sebesar 842 miliar rupiah, meski mengalami penurunan sebesar 12% dibandingkan tahun lalu (YoY), tetapi menunjukkan peningkatan 4% dibandingkan kuartal sebelumnya (QoQ).
Performa Kumulatif Laba Bersih 9M24
Jika kita menarik garis lebih jauh, laba bersih selama sembilan bulan pertama tahun 2024 (9M24) mencapai 2,4 triliun rupiah, yang merupakan pertumbuhan 1% YoY. Namun, angka ini masih di bawah ekspektasi pasar, dengan realisasi hanya mencapai 70% dari estimasi konsensus FY24F.
Penyebab Penurunan Laba Bersih
Penurunan laba bersih ini tidak lepas dari adanya kerugian kurs yang diterima perusahaan, dengan beban usaha lainnya mencatatkan kerugian sebesar 82 miliar rupiah. Bandingkan dengan 3Q23, di mana perusahaan mencatat keuntungan 7 miliar rupiah dan pada 2Q24 mencatat kerugian 41 miliar rupiah. Tidak hanya itu, beban lain-lain juga mengalami kenaikan signifikan, mencapai 141 miliar rupiah.
Performa Operasional yang Lebih Stabil
Dari sisi operasional, hal yang menggembirakan adalah laba usaha perusahaan meningkat menjadi 2 triliun rupiah, atau tumbuh 4% YoY dan 8% QoQ. Sehingga, total laba usaha selama 9M24 tercatat sebesar 5,7 triliun rupiah, melampaui ekspektasi dengan realisasi mencapai 76% dari estimasi FY24F.
Pengaruh Akuisisi Terhadap Kinerja Keuangan
Tak bisa dipungkiri, pertumbuhan laba ini sangat mungkin dipicu oleh akuisisi Inti Bangun Sejahtera (IBST) yang dilakukan pada kuartal kedua tahun 2024. Langkah ini diyakini memberikan kontribusi positif kepada laba bersih Sarana Menara Nusantara.
Kesimpulan
Kinerja keuangan Sarana Menara Nusantara pada 3Q24 menunjukkan kondisi yang campur aduk. Meski laba bersih tidak memenuhi ekspektasi, laba operasional yang meningkat memberikan harapan untuk perbaikan di kuartal-kuartal mendatang. Investor perlu memantau dengan cermat perkembangan perusahaan, terutama dampak dari akuisisi yang baru saja dilakukan dan faktor-faktor eksternal yang bisa berpengaruh pada nilai tukar dan beban operasional. Bagaimana prediksi Anda untuk kuartal selanjutnya? Mari kita diskusikan!