Kabar Pasar

AMMN Mencari Pinjaman US$1,5 Miliar untuk Ekspansi Tambang

AMMN, perusahaan tambang Batu Hijau, dikabarkan sedang mencari pinjaman hingga 1,5 miliar dolar AS untuk memperluas operasinya. Amman Mineral Internasional telah mendapat komitmen dari sejumlah bank, termasuk Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia, untuk mendukung pinjaman tersebut. Meskipun demikian, juru bicara AMMN enggan memberikan komentar terkait isu ini.

Ekspansi Tambang Batu Hijau

Bloomberg melaporkan bahwa Amman Mineral Internasional sedang mencari pinjaman hingga 1,5 miliar dolar AS untuk memperluas tambang Batu Hijau. Dengan adanya komitmen dari beberapa bank, termasuk Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia, AMMN tampak optimis untuk mendapatkan pendanaan yang dibutuhkan. Meskipun begitu, juru bicara perusahaan belum memberikan konfirmasi atas kabar tersebut.

Perubahan Kontrak Jasa Penambangan Batu Bara

Petrosea baru saja menandatangani perubahan kontrak jasa penambangan batu bara dengan PT Pasir Bara Prima. Dengan perubahan ini, durasi pekerjaan diperpanjang hingga mencapai “life of mine” dengan estimasi nilai sebesar 1,08 miliar dolar AS. Produksi lapisan penutup dan produksi batu bara pun meningkat signifikan, menunjukkan komitmen Petrosea dalam menyempurnakan operasinya.

Pemegang Saham VKTR Menjual Sahamnya

PT Bakrie Metal Industries, pemegang saham VKTR Teknologi Mobilitas, baru saja menjual 3,09 miliar saham VKTR tanpa mengumumkan harga penjualan. Transaksi ini membuat kepemilikan PT Bakrie Metal Industries di VKTR turun dari 22,05% menjadi 14,98%, menunjukkan dinamika dalam struktur kepemilikan perusahaan.

Penambahan Nilai Kontrak Baru oleh PT PP

PT PP mencatatkan nilai kontrak baru sebesar 9,5 triliun rupiah selama paruh pertama tahun 2024, meskipun mengalami penurunan 18,2% dari tahun sebelumnya. Kontribusi proyek infrastruktur jalan dan jembatan serta proyek gedung menjadi sorotan utama dalam pencapaian perusahaan tersebut.

BEI Tidak Masukkan Saham GOTO ke Papan Pemantauan Khusus

Direktur BEI, Jeffrey Hendrik, menjelaskan bahwa saham GoTo Gojek Tokopedia tidak akan dimasukkan ke dalam papan pemantauan khusus meski stagnan di harga 50 rupiah selama 3 bulan. Keputusan ini didasari oleh likuiditas saham GOTO yang belum memadai, mencerminkan transparansi dalam kebijakan BEI terhadap peraturan perdagangan di bursa.

Pengendali BSDE Membeli Saham Perusahaan

PT Paraga Artamida, pengendali Bumi Serpong Damai, membeli sekitar 7,03 juta saham BSDE dengan nilai transaksi mencapai 6,7 miliar rupiah. Dengan penambahan saham ini, kepemilikan PT Paraga Artamida di BSDE mengalami kenaikan, menunjukkan kepercayaan terhadap perkembangan perusahaan.

NFC Indonesia Dapat Investasi untuk Pengembangan Armada Listrik

NFC Indonesia mengumumkan bahwa anak usahanya, PT Energi Selalu Baru, mendapatkan investasi dari LX Ventures dan SAIC Capital untuk pengembangan armada listrik Volta dan infrastruktur pertukaran baterai. Investasi ini diharapkan dapat mendukung upaya perusahaan dalam menghadirkan solusi ramah lingkungan di sektor transportasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *